SURATDOKTER.com - Di era modern ini, banyak dari kita yang mungkin sudah akrab dengan istilah absenteeism, yang berarti ketidakhadiran dalam pekerjaan.
Namun, ada satu istilah lain yang tak kalah pentingnya untuk kita kenali, bisa jadi pernah diucapkan oleh pekerja di kantor yaitu presenteeism.
Ingin bertanya pada yang mengucapkan mungkin malu, berikut ulasan tentang hal ini, arti sekaligus cara mengatasi kebiasaan ini.
Baca Juga: Pengaruh Sedentary Lifestyle di Tempat Kerja KantoranTerhadap Peningkatan Resiko Obesitas
Mengapa Terjadi Presenteeism
Presenteeism adalah kondisi di mana seorang karyawan tetap hadir di tempat kerja meskipun mereka sebenarnya tidak dalam kondisi yang ideal untuk bekerja.
Misalnya ketika sakit, kelelahan, stres, atau sedang menghadapi masalah pribadi lainnya, tetap masuk kerja.
Berbeda dengan absenteeism yang jelas terlihat dari ketidakhadiran fisik, presenteeism lebih sulit dideteksi karena karyawan tersebut tetap hadir secara fisik, namun produktivitas mereka menurun.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan untuk Kamu yang Kerja Shift Malam
Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa terjebak dalam kondisi ini, diantaranya:
1. Tekanan pekerjaan
Karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka terlalu penting untuk ditinggalkan atau takut akan konsekuensi negatif jika mereka absen.
2. Budaya kerja
Lingkungan kerja yang mengagungkan kehadiran fisik tanpa memperhatikan produktivitas dan kesehatan mental karyawan.
3. Kondisi ekonomi
Kekhawatiran kehilangan pekerjaan atau berkurangnya pendapatan jika mengambil cuti sakit.
Baca Juga: 5 Kelebihan Kepribadian ISFJ yang Belum Diketahui Banyak Orang, Ternyata Si Pekerja Keras!
4. Ketidakmampuan untuk mengelola beban kerja
Mereka merasa tidak bisa meninggalkan pekerjaan mereka karena tidak ada yang bisa menggantikan.
Meski tampaknya lebih baik dibandingkan absenteeism, presenteeism sebenarnya bisa berdampak lebih buruk dalam jangka panjang.