psikologi

Waspada! 8 Gejala Delusi (Waham), Gangguan Mental yang Tidak Bisa Membedakan Kenyataan dan Khayalan

Rabu, 28 Februari 2024 | 20:22 WIB
Ilustrasi Gejala Delusi (Waham) (pixabay/RyanMcGuire)

 

SURATDOKTER.com - Gangguan mental berupa Delusi (Waham) adalah penyakit mental yang masuk dalam golongan psikotik. Dimana penderita sulit untuk membedakan antara keyataan dan khayalan serta sangat mempercayai keberadaan hal-hal yang berbau imajinatif.

Orang yang mengidap delusi (waham) memiliki beberapa gejala. Namun sebelum menyusuri 8 gejala delusi (waham), mari cari tahu dulu apa itu delusi (waham).

 Baca Juga: Benarkah Mulai Usia 23 Tahun, Seseorang Akan Lebih Jarang Tertawa? Apa Alasannya?

Apa itu Delusi (Waham)

Delusi adalah kondisi dimana seseorang percaya serta memiliki keyakinan yang besar terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak penah ada atau tidak pernah terjadi.

Sama halnya dengan waham, merupakan kondisi yang kerap dihubungkan dengan halusinasi.

Penderita dari delusi (waham) cenderung percaya dengan hal-hal yang tidak nyata dan bahkan tidak akan percaya dengan keadaaan sebenarnya walaupun sudah terbukti dengan fakta-fakta.

Sebagai contohnya, kepercayaan terhadap adanya putri duyung di dunia walaupun belum pernah melihatnya secara langsung. Penderita juga terkadang sering merasa terancam walaupun tidak ada ancaman di sekilingnya.

 Baca Juga: Resign Setelah Lebaran, Benarkah Beban Pekerjaan Bisa Bikin Kesehatan Mental Terganggu?

Gejala Delusi (Waham)

Gejala ringan yang biasanya terjadi terhadap pengidap gangguan metal delusi berupa:

  1. Mood yang tidak stabil atau emosi yang naik turun
  2. Sering berbicara aneh dan tidak nyambung
  3. Selalu merasa cemas akan lingkungan yang dianggap mengancam
  4. Perilaku yang berubah sewaktu-waktu

Sedangkan untuk gejala dalam taraf lebih tinggi. Seseorang dapat dikatakan menginap gangguan delusi (waham) jika penderita mengalami beberapa gejala dibawah ini dan tidak kunjung sembuh dalam kurun waktu satu bulan.

  1. Penderita cenderung memiliki harga diri yang sangat tinggi dan selalu menganggap dirinya adalah orang yang sangat berbakat dan berpengaruh untuk orang lain disekitarnya. Gejala ini sering disebut dengan ‘Grandiose’
  2. Penderita merasa dirinya sering diperlakukan secara tidak adil atau merasa lingkungan disekitarnya berusaha untuk melecehkannya. Gejala ini disebut ‘Persecutory’
  3. Penderita selalu merasa bahwa ada seseorang yang sedang jatuh cinta padanya, padahal tidak. Sering sekali penderita akan terlalu obsesif, posesif terdapat seseorang yang dianggap mencintainya. Gejala ini disebut ‘Erotomania’
  4. Penderita selalu merasa pasangannya tidak setia. Gejala ini disebut ‘Jealous’
  5. Sering percaya dengan hal-hal yang tidak mungkin seperti mempunyai kekuatan menghilang, tembus pandang dan terbang di udara. Gejala ini disebut ‘Bizarre
  6. Merasa bahwa dirinya memiliki cacat pada tubuhnya padahal tidak. Gejala ini disebut ‘Somatic’
  7. Merasa dirinya sudah meninggal dunia dan cenderung tidak peduli dengan lingkungan disekitarnya. Gejala ini disebut ‘Waham Nihilistik’
  8. Dan yang terakhir adalah penderita mengalami gejala delusi sekaligus dan tidak ada yang mendominasi dari keseluruhan gejala diatas. Gejala ini disebut ‘Mixed”

Gangguan delusi (waham) bisa membuat penderita sulit bersosialisasi dengan baik. Bahkan jika terus berlanjut, penderita bisa menjadi berbahaya untuk lingkungan sekitarnya.

 Baca Juga: Aktualisasi Diri: Mewujudkan Potensi Terbaik dalam Hidup

Cara Mengatasi Delusi (Waham)

Dalam hal mengatasi delusi (waham) ada beberapa cara yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan terapi psikologis dan pengobatan secara teratur.

Beberapa terapi psikologis yang bisa dilakukan adalah terapi keluarga, terapi perilaku kognitif dan terapi dari tenaga kesehatan sendiri. Sementara untuk jenis obat yang bisa digunakan dalam menangani gangguan delusi di antaranya:

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB