Dilansir dari Daily Mail, pria dewasa normal akan memiliki ketertarikan seksual terhadap wanita dewasa.
Namun, seorang pedofil justru memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak yang dianggap sama seperti wanita dewasa.
Sehingga, terkait kasus yang terjadi di Surabaya tersebut juga dilakukan oleh pria dengan usia dewasa kepada korban berusia di bawah umur.
Tidak melindungi, justru ketika bertemu anak kecil seorang pedofil akan terpicu memberikan respon seks.
Penyebab seseorang menjadi pedofil belum diketahui secara pasti, hal ini disebabkan oleh adanya kondisi latar belakang dan kepribadian yang berbeda.
Baca Juga: Kenali Apa Perbedaan Psikiater dan Psikolog Agar Tidak Keliru Sebelum Konseling Kesehatan Mental!
Beberapa hal berikut juga bisa menjadi faktor pendukung timbulnya pedofilia:
- IQ rendah dengan ingatan jangka pendek
- White matter atau penyakit akibat berkurangnya aliran darah ke jaringan
- Testosteron rendah
- Masalah otak lainnya
Orang normal, otak akan memberikan gelombang saraf secara spontan untuk meningkatkan insting mengasihi dan melindungi jika melihat anak-anak.
Gejala Pedofilia
Gejala pedofilia bisa dideteksi dimulai saat masa pubertas, orientasi seksual fokus pada anak-anak dan sulit bersosialisasi dengan orang lain.
Berikut beberapa gejala pedofilia yang mudah untuk disadari:
- Cenderung mengasingkan diri dan merasa kesepian, namun agresif saat dikonfrontasi
- Umumnya memiliki cacat fisik dengan cacat wajah dan kepala minor seperti cuping telinga memisah, lidah berkerut, langit-langit mulut terlalu tinggi atau landai, dan tangan kidal
- IQ lebih rendah 10 - 15 poin dibandingkan orang normal pada umumnya
Apakah Pedofilia Bisa Sembuh?
Pedofilia masuk dalam kategori penyakit kronis, proses penyembuhan dilakukan dengan mengubah perilaku jangka panjang.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Flexing di Media Sosial, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Mental
Selain itu, pengidap akan dianjurkan mengonsumsi obat seperti medroxyprogesteron asetat dan obat penghambat serotonin.
Jika mengalami gejala di atas, segera observasi perilaku diri sendiri untuk segera melakukan perubahan ke arah positif agar tak sampai mengalami pedofilia.***