• Senin, 22 Desember 2025

Kenali Apa Perbedaan Psikiater dan Psikolog Agar Tidak Keliru Sebelum Konseling Kesehatan Mental!

Photo Author
- Kamis, 11 Januari 2024 | 10:52 WIB
ilustrasi perbedaan psikiater dan psikolog (freepik/freepik)
ilustrasi perbedaan psikiater dan psikolog (freepik/freepik)

SURATDOKTER.com - Seringkali orang dengan gangguan mental disarankan untuk melakukan konseling kesehatan mental, namun tahukah Anda apa perbedaan psikiater dan psikolog? Simak selengkapnya di sini.

Gangguan kesehatan mental adalah sakit yang tidak tampak dari luar, tetapi mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, dan suasana hati.

Psikiater dan psikolog adalah penanganan medis yang menjadi rujukan seseorang dengan gangguan kesehatan mental, konseling kesehatan mental dianggap sangat membantu.

Seringkali keliru, psikiater dan psikolog memiliki wewenang yang berbeda dalam mengambil tindakan medis.

Baca Juga: Ungkap Soal Perselingkuhan Pilot, Ira Nandha sebagai Istri Dianggap Punya Ciri Victim Mentality. Yuk Simak Faktanya!

Apa Perbedaan Psikiater dan Psikolog?

Salah satu yang menjadi pembeda dari psikiater dan psikolog adalah pendidikannya, seorang psikiater menjalani pendidikan dokter terlebih dahulu namun psikolog menjalani pendidikan psikologi.

Psikiater merupakan tenaga medis dengan pemahaman anatomi otak, proses psikologis, dan faktor yang memengaruhi kesehatan mental.

Berikut perbedaan lainnya pada psikiater dan psikolog yang bisa Anda ketahui:

1. Latar Belakang Pendidikan

Rata-rata seorang psikolog menempuh pendidikan S1 Ilmu Psikologi, namun jika membuka praktik diharuskan mengambil program psikologi profesi.

Berbeda dengan psikolog, psikiater diharuskan menempuh pendidikan kedokteran terlebih dahulu sebelum mengambil spesialisasi kejiwaan.

Dalam kurun waktu empat tahun setelah mendapatkan gelar dokter umum, residensi psikiatri untuk mendapatkan gelar spesialis kesehatan jiwa baru akan didapatkan.

2. Cara Diagnosis

Psikolog menjadi pendengar bagi pasien yang ingin bercerita mengenai masalah mereka, kemudian disediakan cognitive behavioural test untuk menilai emosional dan perilaku pasien.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X