Bagaimana Membedakannya Dengan Microsleep?
| Highway Hypnosis | Microsleep |
|---|---|
| Mata tetap terbuka | Mata bisa menutup beberapa detik |
| Kendaraan tetap di jalur | Kendaraan dapat keluar jalur |
| Keadaan seperti “melamun” | Otak benar-benar tertidur beberapa detik |
| Masih bisa merespon bahaya ringan | Hampir tidak bisa merespon bahaya |
Highway hypnosis adalah peringatan dini bahwa tubuh mulai kelelahan.
Baca Juga: Ucapkan “I Love You” ke Temanmu, Tubuhmu Akan Lebih Sehat
Tanda Kamu Sedang Mengalami Highway Hypnosis
- Tidak mengingat beberapa menit perjalanan
- Merasa jalan tiba-tiba “lompat”
- Tangan menyetir otomatis tanpa sadar
- Pikiran mengembara
- Tidak sadar sudah sampai tujuan
- Menyadari diri sedang melamun di tengah berkendara
Jika ini sering terjadi, perlu evaluasi kebiasaan tidur dan tingkat stres.
Bagaimana Mencegahnya?
- Istirahat cukup sebelum berkendara
- Berhenti setiap 1–2 jam untuk peregangan
- Putar musik sedikit lebih cepat
- Hindari menyetir sendirian saat lelah
- Buka jendela untuk mendapatkan udara segar
- Konsumsi air putih agar tubuh tetap segar
Jika gejala disertai mengantuk berat, berhenti dan tidur sejenak lebih baik daripada memaksakan diri.
Baca Juga: Apakah Menatap Pria Berotot Bisa Tingkatkan Kesehatan Wanita? Fakta & Latar Belakang Medisnya
Highway hypnosis adalah kondisi ketika tubuh mengemudi secara otomatis sementara tingkat kesadaran menurun. Fenomena ini bukan halusinasi, tetapi respon otak terhadap rutinitas, kelelahan, dan fokus yang melemah.
Jika kamu pernah “baru sadar” saat menyetir, tubuh sedang mengirim sinyal bahwa kamu butuh istirahat. Mengenal kondisi ini membantu kita lebih waspada, sehingga perjalanan tetap aman.***
Artikel Terkait
Fenomena Baru: Orang Dewasa Gunakan Empeng untuk Mengatasi Stres, Insomnia, dan Kecanduan Rokok
Tren Unik di Tiongkok: Empeng Dewasa Jadi Cara Baru Mengatasi Stres dan Kecemasan
Ucapkan “I Love You” ke Temanmu, Tubuhmu Akan Lebih Sehat
Punya Empat Anak Justru Bikin Orang Tua Lebih Bahagia dan Santai
Pendampingan Psikologis untuk Keluarga Korban Kekerasan: Mengapa Trauma Healing Sangat Penting?