• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Necrophilia: Gangguan Psikoseksual Langka yang Perlu Dipahami Secara Medis

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 23:00 WIB
Mengenal Necrophilia (Javier Isorna)
Mengenal Necrophilia (Javier Isorna)

Dampak Hukum dan Etika

Di hampir semua negara, necrophilia termasuk tindak pidana berat. Selain dianggap pelanggaran moral, perbuatan ini dikategorikan sebagai bentuk pelecehan terhadap jenazah dan dapat dijerat pasal penghinaan terhadap mayat.

Selain itu, necrophilia berisiko menimbulkan infeksi patogen karena paparan langsung terhadap tubuh yang mengalami dekomposisi. Dari sisi etika, tindakan ini juga melanggar nilai kemanusiaan universal yang menghormati tubuh manusia — hidup maupun mati.

Oleh karena itu, penanganan necrophilia harus melibatkan kerja sama antara aparat hukum, tenaga medis, dan psikiater forensik. Fokus utama bukan sekadar hukuman, tetapi juga rehabilitasi mental dan sosial.

Pendekatan Medis dan Terapi

Dalam dunia psikiatri, necrophilia diperlakukan sebagai gangguan paraphilia dengan risiko tinggi. 

Terapi dilakukan dengan kombinasi:

  • Psikoterapi intensif, terutama terapi kognitif-perilaku (CBT) untuk membantu pasien mengenali dan mengendalikan dorongan abnormalnya.
  • Terapi farmakologis, seperti penggunaan obat penekan libido (antiandrogen) atau antipsikotik bila ditemukan gejala gangguan mental berat.
  • Pendampingan sosial, agar pasien bisa kembali berfungsi dalam lingkungan normal tanpa risiko mengulangi perilaku berbahaya.

Pendekatan ini bertujuan mencegah kekambuhan dan melindungi masyarakat, sekaligus menolong individu agar memahami batas moral dan realitas psikologis secara sehat.

Baca Juga: Apakah Menatap Pria Berotot Bisa Tingkatkan Kesehatan Wanita? Fakta & Latar Belakang Medisnya

Mengapa Penting untuk Dibahas?

Topik ini mungkin tampak ekstrem, tetapi membungkam isu seperti necrophilia justru membuat masyarakat abai terhadap pentingnya pendidikan kesehatan mental dan etika medis. 

Dengan memahami dasar ilmiahnya, masyarakat dapat membedakan antara perilaku kriminal dan gangguan psikis yang memerlukan pertolongan profesional.

Keterbukaan informasi yang tepat, tanpa sensasionalisme, membantu publik memahami bahwa setiap bentuk penyimpangan memiliki akar psikologis yang bisa diintervensi secara medis — bukan sekadar dihukum.

Necrophilia bukan sekadar perilaku menyimpang, melainkan gangguan kompleks yang mencerminkan ketidakseimbangan psikologis mendalam.

Meski kasusnya langka, keberadaannya menunjukkan pentingnya layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan pendekatan empatik terhadap individu dengan gangguan paraphilia.

Masyarakat yang memahami masalah ini dengan bijak dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung pemulihan, bukan hanya menambah stigma.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: WHO, American Psychiatric Association

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X