Beberapa konselor berhenti merokok bahkan menyarankan alternatif seperti permen bebas gula, sedotan, atau empeng dewasa untuk membantu transisi ini.
Walau belum terbukti secara klinis, cara ini dianggap aman selama tidak digunakan berlebihan dan tetap diiringi strategi berhenti merokok yang terencana.
Risiko dan Batasan yang Perlu Diketahui
Meski terlihat sederhana, penggunaan empeng oleh orang dewasa tetap memiliki batas aman. Bila dilakukan terlalu sering, dapat menyebabkan masalah pada rahang dan gigi, seperti pergeseran posisi gigi depan atau nyeri pada sendi rahang (TMJ disorder).
Selain itu, kebiasaan ini tidak boleh dijadikan pelarian permanen dari stres. Bila stres, kecemasan, atau insomnia terus berlanjut, penting untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.
Empeng sebaiknya hanya digunakan sementara untuk membantu tubuh mencapai kondisi rileks.
Kebersihan juga menjadi faktor penting. Empeng harus dijaga tetap steril, tidak dipakai bergantian, dan dibersihkan setelah digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri di mulut.
Perspektif Psikologis
Dari sisi psikologi, kebiasaan ini bisa dilihat sebagai bentuk coping mechanism — cara seseorang menenangkan diri ketika menghadapi tekanan berat.
Selama tidak mengganggu fungsi sosial dan tidak menyebabkan ketergantungan emosional, penggunaan empeng sebagai alat relaksasi sesekali masih dianggap wajar.
Namun, bagi sebagian orang, kebiasaan ini mungkin memunculkan rasa malu atau dianggap “kekanak-kanakan”.
Padahal, dalam konteks terapi psikologis, banyak metode relaksasi justru mengajarkan prinsip serupa — mengembalikan tubuh ke kondisi tenang seperti bayi melalui teknik napas, musik lembut, atau sentuhan berulang.
Menggunakan empeng untuk menenangkan diri mungkin terdengar lucu, tetapi fenomena ini mencerminkan kebutuhan manusia modern akan rasa aman, relaksasi, dan pelarian dari stres.
Gerakan mengisap memang memiliki efek biologis yang menenangkan dan bisa membantu beberapa orang berhenti merokok atau tidur lebih nyenyak.
Namun, penting untuk menggunakannya secara bijak. Empeng bukan pengganti terapi profesional atau solusi jangka panjang terhadap stres kronis.
Bila digunakan dengan kesadaran, kebersihan, dan dalam durasi terbatas, metode ini dapat menjadi cara unik untuk menenangkan pikiran dan menurunkan kecemasan — setidaknya sampai tubuh kembali mampu rileks tanpa bantuan alat apa pun.***
Artikel Terkait
Punya Empat Anak Justru Bikin Orang Tua Lebih Bahagia dan Santai
Wanita Belanda Melihat “Naga” Sepanjang Hidupnya: Kasus Langka di Dunia Medis
Mengenal Necrophilia: Gangguan Psikoseksual Langka yang Perlu Dipahami Secara Medis
Apa Warna Favorit Bisa Menunjukkan Kepribadianmu? Ini Fakta Psikologis di Baliknya
Benarkah Sering Posting Olahraga di Media Sosial Tanda Masalah Psikologis? Ini Penjelasan Ahli