2. Balita
Pada tahap ini, anak mulai menyukai kejutan dalam humor. Permainan seperti “cilukba” atau tindakan lucu, seperti mengenakan sepatu terbalik, dapat membuat mereka tertawa. Mereka juga mulai mencoba membuat orang tua tertawa dengan cara mereka sendiri, misalnya dengan menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak terduga.
Baca Juga: Merasa Lebih Jarang Tertawa Saat Dewasa, Kenapa Bisa Begitu? Ini Penjelasan Psikologisnya!
3. Prasekolah
Anak-anak prasekolah mulai memahami humor visual. Mereka akan tertawa saat melihat gambar yang tidak sesuai dengan kenyataan, seperti mobil dengan roda berbentuk segitiga atau kucing yang bersuara seperti anjing. Mereka juga menikmati humor yang melibatkan permainan suara atau ekspresi wajah lucu.
4. Usia Sekolah
Pada usia ini, anak-anak mulai memahami permainan kata dan lelucon sederhana. Mereka senang mendengar dan menceritakan kembali teka-teki atau cerita lucu yang mereka pelajari dari lingkungan sekitar. Mereka juga mulai mengembangkan selera humor yang lebih kompleks, yang berhubungan dengan cara berpikir mereka yang semakin berkembang.
Membantu Anak Memahami Batasan dalam Humor
Meskipun humor sangat bermanfaat bagi anak, penting bagi orang tua untuk mengajarkan batasan dalam bercanda.
Anak perlu memahami bahwa ada jenis humor yang tidak pantas, seperti lelucon yang berkaitan dengan fisik seseorang, agama, suku, atau yang dapat menyakiti perasaan orang lain.
Orang tua bisa memberi contoh dengan menggunakan humor yang positif dan membimbing anak agar tidak menggunakan candaan yang menyinggung orang lain.
Baca Juga: Viral Seorang Wanita Tertawa Ngakak Berakhir di IGD, ini Bahayanya
Dengan cara ini, anak tidak hanya tumbuh dengan kecerdasan emosional yang baik, tetapi juga memiliki rasa empati terhadap perasaan orang lain.
Lingkungan keluarga yang penuh dengan humor tidak hanya menciptakan kebahagiaan, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan kognitif dan emosional anak.
Dengan tertawa bersama, anak akan belajar berpikir lebih kreatif, lebih percaya diri, dan lebih mudah menghadapi tantangan.
Namun, penting bagi orang tua untuk membimbing anak agar memahami batasan dalam humor, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang cerdas sekaligus memiliki rasa empati yang tinggi.***
Artikel Terkait
Nutrisi Penting untuk Anak: Cegah Stunting dan Obesitas Sejak Dini
Berikut Tips Dari Psikolog Untuk Membesarkan dan Mendidik Anak Lelaki Menjadi Pria Baik Saat Dewasa
Berikut 27 Kondisi Gawat Darurat Anak yang Ditanggung BPJS Kesehatan di IGD
Moms, Tahukan Ada Aplikasi yang Dirancang Untuk Membantu Anak-Anak Mengatasi Kecemasan, Lincolnshrine
Arab Saudi Resmi Larang Anak-anak Ikut Ibadah Haji Mulai 2025, Alasannya Demi Keselamatan