Ini 11 Tanda Kalau si Dia Berbohong dan Cara Terbaik Meresponnya

Berbohong bisa memicu stres, dan pembohong sering menunjukkan tanda-tanda kecemasan. Mereka mungkin berkeringat, tersipu, atau berbicara dengan nada yang lebih tinggi dari biasanya.

Selain itu, mereka sering terbata-bata atau berhenti berbicara di tengah kalimat, seperti sedang mencari cara untuk membuat kebohongan yang lebih meyakinkan.

Baca Juga: Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Love Bombing

4. Sikap Defensif

Pembohong cenderung menjadi terlalu defensif atau bahkan agresif ketika dihadapkan pada pertanyaan. Alih-alih menjawab dengan tenang, mereka mungkin mencoba membelokkan perhatian atau menuduh orang lain. Sikap ini sering kali digunakan untuk menghindari tanggung jawab.

5. Pola Bicara yang Tidak Biasa

Pola bicara juga bisa menjadi indikator kebohongan. Pembohong sering menggunakan banyak kata pengisi seperti "um" atau "ah", mengulang-ulang kalimat, atau terlalu lama menjawab pertanyaan. Mereka juga cenderung menggunakan bahasa yang tidak jelas untuk menghindari memberikan detail spesifik.

6. Ekspresi Wajah yang Tidak Sesuai

Ekspresi wajah seseorang sering kali tidak bisa berbohong. Pembohong mungkin menunjukkan senyuman gugup, mengangkat alis berlebihan, atau menampilkan ekspresi yang tampak dipaksakan. Mereka juga cenderung menghindari menunjukkan emosi asli seperti kesedihan atau kemarahan.

7. Menghindari Pertanyaan

Ketika diajukan pertanyaan langsung, pembohong sering kali berusaha menghindarinya. Mereka mungkin mencoba mengubah topik pembicaraan atau memberikan jawaban yang samar. Hal ini sering dilakukan untuk menyembunyikan kebohongan mereka.

8. Ketidakmampuan Memberikan Detail

Jika diminta menjelaskan lebih lanjut, pembohong biasanya kesulitan memberikan detail yang konsisten. Misalnya, jika mereka mengatakan berada di suatu tempat, tanyakan tentang aktivitas mereka di sana. Ketidaksesuaian dalam jawaban mereka bisa menjadi petunjuk bahwa mereka tidak jujur.

Baca Juga: Psikologi Sederhana: Mengenal Istilah Gaslighting

9. Reaksi Berlebihan