Selain itu, berinteraksi dengan orang lain juga sangat dianjurkan. Menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan, serta membantu mengurangi rasa kesepian yang sering kali dirasakan.
Dr. Lahargo juga menekankan pentingnya disconnect dari gadget dan connect dengan orang-orang di sekitar. Dengan melakukan hal ini, diharapkan individu dapat mengurangi risiko mengalami jam koma.
Menyikapi tren ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa kondisi kelelahan kognitif bukan hanya sekadar istilah, melainkan masalah nyata yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Dengan menerapkan saran-saran yang ada, diharapkan generasi muda dapat lebih produktif dan mengurangi keluhan mengenai jam koma. Menjaga kesehatan mental dan fisik secara seimbang adalah kunci untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.***
Artikel Terkait
Kenapa Gen Z Lebih Percaya dengan Nasihat TikTok Daripada Dokter? Simak Informasinya
Gen-Z Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Diabetes di Usia Muda, Bisa Timbul Karena Pola Hidup Buruk
Terbukti Ramah Lingkungan, 43 Persen Gen Z Gunakan Wadah Sendiri Saat Kurban
Selain Rentan Patah Hati, Gen Z Juga Rentan Terkena Diabetes! Semakin Banyak Cemilan dengan Gula tinggi
Minuman Kopi Semakin Viral di Gen Z, Ini Tips Minum Kopi yang Aman Bagi Penderita Masalah Lambung!