Ketiga, rasionalisasi. Ketika seseorang mendengar cerita dari teman yang berselingkuh karena memiliki masalah dengan pasangannya, otaknya bisa saja menyimpan ide bahwa jika ada masalah dalam hubungan, perselingkuhan adalah solusi yang bisa dipilih.
Menurut Tracey Cox, seorang seksolog, pengaruh lingkungan tidak hanya terbatas pada lingkaran pertemanan, tetapi juga dapat berasal dari keluarga.
Misalnya, jika seseorang tumbuh dalam keluarga di mana salah satu orang tuanya berselingkuh dan tetap diterima kembali oleh pasangannya, anak tersebut mungkin akan berpikir bahwa perselingkuhan adalah hal yang normal dalam sebuah hubungan.
Tanpa adanya edukasi yang memadai mengenai benar dan salah, pola pikir ini bisa terbawa hingga ia dewasa dan memengaruhi perilakunya dalam berhubungan.
Meskipun demikian, Gurit Birnbaum menekankan bahwa lingkungan bukanlah satu-satunya faktor yang mendorong seseorang untuk berselingkuh.
Bukan berarti setiap orang yang memiliki teman atau keluarga yang berselingkuh otomatis akan mengikuti jejak tersebut. Faktor-faktor lain, seperti adanya masalah dalam hubungan, juga mempengaruhi.
Namun, jika seseorang sudah memiliki sedikit keinginan untuk tidak setia, dukungan lingkungan dapat menjadi pendorong yang memperkuat keinginan tersebut.
Faktor-Faktor Lain yang Mendorong Perselingkuhan
Selain pengaruh lingkungan, Tracey Cox menjelaskan beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk berselingkuh.
Di antaranya adalah masalah yang sedang dihadapi dalam hubungan, kepribadian tertentu seperti narsistik, serta sifat yang terlalu ekstrover atau kurang religius.
Seseorang dengan kepribadian seperti ini cenderung mencari pengakuan di luar hubungan mereka.
Faktor lainnya adalah kecanduan alkohol atau obat-obatan yang bisa mengaburkan akal sehat, serta kepercayaan diri yang tinggi akibat merasa diri menarik atau good looking.
Kondisi ini sering kali membuat seseorang merasa perlu membuktikan daya tariknya kepada orang lain. Selain itu, kesempatan juga berperan besar dalam munculnya perselingkuhan, misalnya saat sering melakukan perjalanan dinas ke luar kota dengan lawan jenis.
Mencegah Pengaruh Negatif dari Lingkungan
Menghindari pengaruh negatif lingkungan yang bisa mendorong seseorang untuk berselingkuh bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah menjaga jarak dari teman atau kenalan yang sering kali terlibat dalam perselingkuhan. Hal ini penting agar tidak terjadi proses modeling dan justifikasi yang bisa memengaruhi pola pikir.
Artikel Terkait
Benarkah Generasi Millenial Rawan Selingkuh?
Dampak Selingkuh Bagi Kesehatan Mental, Penyakit atau Kebiasaan Buruk?
Heboh di TikTok, Pacar Ansellma Selingkuh. Benarkah Personal Branding dapat Menutupi Kesalahan Seseorang? Simak Penjelasannya
Viral Seorang Istri Gerebek Suami Selingkuh di Rumah Pelakor, Masih Sabar Meski Berulangkali Diselingkuhi, Berikut 5 Alasan Mempertahankan Pernikahan
Benarkah 40 Persen Pasangan Pernah Selingkuh, Berikut Penyebab dan Cara Mencegahnya