• Senin, 22 Desember 2025

Impostor Syndrome, Penyebab Seseorang Tidak Pernah Puas dengan Pencapaian Diri Sendiri

Photo Author
- Minggu, 4 Agustus 2024 | 07:30 WIB
Ilustrasi Menghilangkan Stress dengan Masturbasi (Freepik/creativeart) (Freepik/creativeart)
Ilustrasi Menghilangkan Stress dengan Masturbasi (Freepik/creativeart) (Freepik/creativeart)

Impostor syndrome, fenomena tidak pernah puas dengan diri sendiri

SURATDOKTER.com - Pernahkah kamu merasa tidak layak atau tidak puas mendapatkan keberhasilan atau pujian, meskipun telah bekerja keras dan mencapai banyak hal? Jika iya, kamu mungkin mengalami Impostor Syndrome.

Fenomena ini dapat membuat seseorang merasa seperti penipu, selalu meragukan kemampuan diri sendiri, dan takut suatu hari akan "terbongkar". Mari kita telusuri lebih dalam tentang Impostor Syndrome, penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya.

Apa Itu Impostor Syndrome?

Impostor Syndrome adalah kondisi psikologis di mana seseorang meragukan pencapaian diri sendiri dan merasa takut dianggap sebagai penipu.

Orang yang mengalami ini seringkali merasa bahwa kesuksesan mereka hanyalah hasil dari keberuntungan, bukan karena kemampuan atau usaha mereka sendiri. Ini bisa terjadi pada siapa saja, dari pelajar hingga profesional berpengalaman.

Baca Juga: Memahami Fenomena Duck Syndrome di Kalangan Remaja: Gangguan Kecemasan Akibat Ekspektasi Tinggi

Tentunya, perasaan tidak layak atau ragu pada pencapaian diri sendiri ini ada penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab impostor syndrome:

1. Tekanan Sosial dan Ekspektasi Tinggi

Tingginya ekspektasi dari diri sendiri atau lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, atau atasan, dapat meningkatkan tekanan untuk selalu mencapai hasil yang sempurna. Ketika tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut, muncul perasaan tidak layak atau takut gagal.

2. Perbandingan Sosial

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama di era media sosial, bisa memperburuk perasaan tidak layak. Melihat kesuksesan orang lain tanpa mengetahui perjuangan di baliknya sering membuat kita merasa inferior.

3. Kultur Kesempurnaan

Budaya yang menuntut kesempurnaan, baik di sekolah, tempat kerja, atau masyarakat, bisa memicu Impostor Syndrome. Kesalahan kecil dianggap sebagai kegagalan besar, dan ini membuat seseorang merasa selalu kurang.

4. Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman masa lalu, seperti kritik berlebihan, kurangnya dukungan, atau pengalaman traumatis, dapat membentuk rasa rendah diri dan ketidakpercayaan diri yang berlanjut hingga dewasa.

Baca Juga: Bahaya Jajanan Chiki Ngebul, Bisa Sebabkan Luka Bakar pada Lambung Hingga Kematian!

Dampak Impostor Syndrome

Tentunya, perasaan inferior dan tidak puas pada pencapaian diri sendiri ini bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan mental.

Impostor Syndrome bisa berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk:

1. Kesehatan Mental

Rasa cemas, stres, dan depresi seringkali menyertai Impostor Syndrome. Terus-menerus meragukan diri sendiri dapat menguras energi emosional dan mental.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X