Impostor syndrome, fenomena tidak pernah puas dengan diri sendiri
SURATDOKTER.com - Pernahkah kamu merasa tidak layak atau tidak puas mendapatkan keberhasilan atau pujian, meskipun telah bekerja keras dan mencapai banyak hal? Jika iya, kamu mungkin mengalami Impostor Syndrome.
Fenomena ini dapat membuat seseorang merasa seperti penipu, selalu meragukan kemampuan diri sendiri, dan takut suatu hari akan "terbongkar". Mari kita telusuri lebih dalam tentang Impostor Syndrome, penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya.
Apa Itu Impostor Syndrome?
Impostor Syndrome adalah kondisi psikologis di mana seseorang meragukan pencapaian diri sendiri dan merasa takut dianggap sebagai penipu.
Orang yang mengalami ini seringkali merasa bahwa kesuksesan mereka hanyalah hasil dari keberuntungan, bukan karena kemampuan atau usaha mereka sendiri. Ini bisa terjadi pada siapa saja, dari pelajar hingga profesional berpengalaman.
Baca Juga: Memahami Fenomena Duck Syndrome di Kalangan Remaja: Gangguan Kecemasan Akibat Ekspektasi Tinggi
Tentunya, perasaan tidak layak atau ragu pada pencapaian diri sendiri ini ada penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab impostor syndrome:
1. Tekanan Sosial dan Ekspektasi Tinggi
Tingginya ekspektasi dari diri sendiri atau lingkungan sekitar, seperti keluarga, teman, atau atasan, dapat meningkatkan tekanan untuk selalu mencapai hasil yang sempurna. Ketika tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut, muncul perasaan tidak layak atau takut gagal.
2. Perbandingan Sosial
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, terutama di era media sosial, bisa memperburuk perasaan tidak layak. Melihat kesuksesan orang lain tanpa mengetahui perjuangan di baliknya sering membuat kita merasa inferior.
3. Kultur Kesempurnaan
Budaya yang menuntut kesempurnaan, baik di sekolah, tempat kerja, atau masyarakat, bisa memicu Impostor Syndrome. Kesalahan kecil dianggap sebagai kegagalan besar, dan ini membuat seseorang merasa selalu kurang.
4. Pengalaman Masa Lalu
Pengalaman masa lalu, seperti kritik berlebihan, kurangnya dukungan, atau pengalaman traumatis, dapat membentuk rasa rendah diri dan ketidakpercayaan diri yang berlanjut hingga dewasa.
Baca Juga: Bahaya Jajanan Chiki Ngebul, Bisa Sebabkan Luka Bakar pada Lambung Hingga Kematian!
Dampak Impostor Syndrome
Tentunya, perasaan inferior dan tidak puas pada pencapaian diri sendiri ini bisa memberi dampak buruk bagi kesehatan mental.
Impostor Syndrome bisa berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk:
1. Kesehatan Mental
Rasa cemas, stres, dan depresi seringkali menyertai Impostor Syndrome. Terus-menerus meragukan diri sendiri dapat menguras energi emosional dan mental.
Artikel Terkait
Mengenal Walking Dead Syndrome Atau Delusi Cotard: Menjadi Zombie Di Dunia Nyata, Setengah Hidup dan Suka Tinggal Di Kuburan
Ibu Menjadi Kejam Karena Kondisi Ini. Waspadai Baby Blues Syndrome, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Kenali Presenteeism, Perilaku tidak biasa Seorang Pekerja dan Cara Mengatasi
Middle Child Syndrome, Anak Tengah Merasa Diabaikan dalam Keluarga: Ini Tanda dan Pencegahannya!
Memahami Fenomena Duck Syndrome di Kalangan Remaja: Gangguan Kecemasan Akibat Ekspektasi Tinggi