Beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi suatu kondisi GAD:
1. Keturunan
Orang dengan riwayat keluarga GAD cenderung akan memiliki resiko lebih tinggi bahwa dirinya akan juga mengalami GAD.
2. Ketidakseimbangan kimia otak
Perubahan dalam neurotransmitter otak (serotonin, dopamine, dan norepinefrin) berkontribusi dalam pengembangan GAD.
3. Stress dan traumatis
Pengalaman stress yang berkepanjangan atau pernah mengalami trauma dapat mengakibatkan terjadinya GAD.
4. Perubahan hormon
Biasanya dialami wanita seperti saat menopause atau kehamilan biasa juga akan mengembangkan GAD.
5. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis khusus seperti gangguan tiroid dan penyakit jantung dapat meningkatkan resiko terkena CAD.
Gejala Gangguan Kecemasan
Beberapa gejala yang bisa terlihat pada saat mengalami gangguan kecemasan seperti:
- Cemas berlebih dan sulit mengendalikannya.
- Gelisah dan tegang yang konsisten.
- Tegang otot atau tremor.
- Sulit konsentrasi atau mudah terdistraksi.
- Mengalami gangguan tidur.
- Kelelahan yang berlebihan.
- Perubahan fisik (sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan).
- Ketakutan atas hal yang tidak rasional.
- Sesak nafas atau nafas terengah-engah.
Jika mengalami gejala seperti di atas dapat segera mendapatkan pertolongan medis sehingga dokter dapat melakukan evaluasi gejala dan riwayat medis.
Dokter mungkin akan menggunakan beberapa metode ini untuk mengetahui apakah Anda terkena GAD:
- Wawancara klinis - dokter akan berbicara dengan pasien mengenai gejala, pola pikir dan juga pengalaman yang mungkin terkait dengan timbulnya GAD.
- Pemeriksaan fisik - hal ini dilakukan untuk melihat apakah GAD yang dialami berkatian dengan masalah kesehatan medis fisik lainnya.
- Tes penunjang - seperti tes darah, tes pencitraan memang tidak umum digunakan untuk mendeteksi adanya GAD, namun trtap bisa dilakukan untuk mengeliminasi kemungkinan penyebab medis lainnya.
Kompilasi yang bisa dialami oleh penderita GAD jika gejalanya tidak segera ditangani dengan baik bisa merusak kualitas hidup seseorang, contonya adalah :
- Gangguan tidur - awalnya gangguan tidur ringan hingga bisa menjadi gangguan tidur kronis.
- Depresi - kecemasan berat yang terus menerus akan menimbulkan depresi.
- Gangguan pencernaan - orang dengan GAD juga punya resiko tinggi mengalami gangguan kecemasan yang lainnya, seperti fobia sosial atau serangan panik.
Pencegahan dan Pengobatan Pada GAD
Secara spesifik tidak ada cara yang bisa dilakukan pasti untuk mencegah terjadinya gejala GAD, namun mungkin hal berikut ini dapat membantu:
- Belajar mengelola stres melalui teknik relaksasi, olahraga, atau hobi.
- Mengadopsi gaya hidup sehat (punya pola makan yang sehat, tidur cukup yang teratur, melakukan olahraga secara rutin) akan berdampak postif dan membantu mengurangi resiko GAD.
- Dapatkan dukungan sosial dan emosional yang kuat baik itu dari temen, keluarga atau bahkan organisasi kelompok yang membantu mengelola stres.
Pengobatan yang diberikan pada penderita GAD biasanya melibatkan beberapa metode, yaitu :
- Perilaku kognitif perilaku (CBT).
- Terapi obat - anti-depresan dan obat penenang.
- Terapi relaksasi - meditasi, yoga.
- Terapi dukungan - hubungi konseling atau tenaga medis profesional.***
Artikel Terkait
Peran Olahraga dalam Menunjang Kesehatan Mental bagi Penderita yang Mengalami Gangguan Kecemasan
Apa Perbedaan Gangguan Jiwa dan Gangguan Mental? Simak Penjelasannya!
Erotomania: Miris dan Waspada! Dikira Dia Cinta Sama Kita Taunya Tidak, Rupanya Ini Ciri Gangguan Mental!
Heboh! Menkes Ungkap 32 Juta Warga Indonesia Alami Gangguan Mental, Apa Penyebabnya?