Rentan Terhadap Stres, Berikut Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Golongan Darah A

1. Batasi Konsumsi Gula, Kafein, dan Alkohol

Meskipun saat mengalami stres mungkin terasa ingin mengonsumsi makanan manis, disarankan untuk membatasi asupan gula. 

Selain itu, sebaiknya juga membatasi konsumsi kafein dan berusaha menghindari minuman beralkohol.

Berdasarkan paparan Dr. Peter D'Adamo, penulis buku Eat Right for Your Type dikenal sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam popularitas diet berdasarkan golongan darah. 

Hal ini bertujuan agar membantu menjaga keseimbangan kadar kortisol dalam tubuh.

2. Makan Teratur dan Wajib Sarapan

Meskipun pikiran sedang dipenuhi banyak masalah dan mungkin nafsu makan sedang berkurang.

Penting untuk tetap menjaga pola makan teratur agar stres tidak semakin memburuk. 

Terutama sarapan, sebaiknya tidak dilewatkan karena dapat membantu menjaga keseimbangan kadar gula darah dengan mengonsumsi makanan dalam porsi yang sesuai. 

Makan teratur dengan porsi kecil-kecil dapat memberikan dukungan untuk kesehatan secara keseluruhan.

3. Hindari Keramaian dan Suasana Bising

Hindari keramaian, suasana bising, dan tempat yang berisik karena dapat meningkatkan tingkat kelelahan mental dan kadar hormon kortisol dalam tubuh. 

Penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup guna memulihkan tubuh, merenung, dan meredakan stres. 

Perhatikan juga untuk menghindari berbagai bau atau aroma yang terlalu kuat. Pemilik golongan darah A, dengan peningkatan kadar hormon kortisol yang cenderung tinggi.

Disarankan untuk memilih kegiatan atau olahraga yang memiliki efek menenangkan, seperti yoga, Tai Chi, dan meditasi. 

Melakukan olahraga secara teratur selama 45 menit tiga kali seminggu dapat membantu mengelola stres dan menjaga keseimbangan mental.

Jika setelah mencoba berbagai cara di atas tingkat stres tidak mengalami penurunan, segera konsultasikan dengan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Stres yang berkelanjutan dan tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan gejala fisik dan berpotensi menyebabkan gangguan mental serius, termasuk depresi.