Menurut peneliti Semir Zeki, dosen neuro-estetika di University College London, Inggris, menyatakan kondisi tidak aktifnya bagian otak itu bertujuan untuk urusan biologis, yaitu untuk bereproduksi.
Alhasil, sulit bagi beberapa orang untuk melihat sifat minus atau kekurangan dari pujaan hatinya itu.
Ketika proses scan MRI berlangsung, bagian otak yang bertanggung jawab atas rasa takut dan emosi negatif pun ditemukan ikut tak aktif.
Inilah yang menyebabkan seseorang merasa bahagia terus dan tak takut melakukan hal kekanakan atau suatu yang salah saat jatuh cinta.
Mereka akan cenderung merasa bebas melakukan apa saja, sehingga tak menyadari bahwa tindakan mereka juga over atau berlebihan.***
Artikel Terkait
Yuk Kenali, 4 Jenis Hormon Pengatur Mental yang Salah Satunya Bisa Mengontrol Perasaan Cinta di Dalam Dirimu
Perasaan Takut Jatuh Cinta? Mungkin Kamu Mengalami Philophobia, Ketahui Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Studi Ungkap Seseorang akan Bertemu dengan Cinta Sejatinya Diusia 27-35 Tahun, ini Penjelasannya!
Apa itu Obsessive Love Disorder (OLD)? Kelainan Ini Muncul Akibat Rasa Cinta Kepada Pasangan Secara Berlebih, Simak Penjelasan Lengkapnya!