• Senin, 22 Desember 2025

Apa Perbedaan Perilaku Kompulsif dan Impulsif? Simak Penjelasannya!

Photo Author
- Minggu, 18 Februari 2024 | 22:55 WIB
Ilustrasi OCD (Freepik/storyset)
Ilustrasi OCD (Freepik/storyset)

Pada akhirnya, kompulsif dapat mengganggu produktivitas dan kehidupan pasien.

Perilaku kompulsif adalah perilaku yang dilakukan berulang kali sebagai respons terhadap perasaan takut atau dorongan kuat, meskipun perilaku tersebut sebenarnya tidak rasional atau tidak diinginkan oleh orang tersebut.

Ciri-ciri Kompulsif 

  1. Berulang kali melakukan perilaku tertentu untuk menghilangkan kecemasan atau menghilangkan stres, meskipun efeknya negatif.
  2. Sulit bagi orang tersebut untuk mengontrol atau menghentikan perilakunya.
  3. Hal ini menciptakan perasaan kewajiban dan kebutuhan, menjebak emosi individu dalam siklus perilaku.
  4. Kompulsi mungkin berhubungan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
  5. Contoh perilaku kompulsif antara lain menghitung benda di sekitar, berulang kali mencuci tangan, dan berulang kali memeriksa benda tanpa alasan yang jelas.

Perilaku Impulsif

Impulsif sendiri berarti bertindak cepat dan tiba-tiba berdasarkan dorongan hati.

Oleh karena itu, jika tingkah laku seseorang berubah secara tiba-tiba atau tidak terduga, atau jika itu merupakan sikap yang tidak didukung oleh alasan yang baik.

Baca Juga: Kenapa Seseorang Berperilaku Obsesi Terhadap Sesuatu? Simak Alasannya Disini!

Umumnya sikapnya dianggap tidak masuk akal karena terlalu terburu-buru.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang tersebut adalah orang yang impulsif.

Ciri-ciri individu yang impulsif adalah mereka sering kali tidak memiliki alasan atau argumen dalam perkataan dan tindakannya.

Bagaimana cara mengatasi impulsif?

Tentu saja, yaitu dengan melatih pengendalian diri, relaksasi progresif, dan terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi perilaku kognitif untuk mengatasi masalah perubahan emosi.

Ciri-ciri impulsif 

  1. Suatu tindakan yang diambil tanpa mempertimbangkan akibatnya.
  2. Kesulitan mengendalikan impuls dan emosi secara rasional.
  3. Setelah melakukan tindakan impulsif, kemudian akhirnya merasakan kepuasan atau kelegaan sementara, tetapi kemudian menyesalinya atau menderita akibat negatif.
  4. Contoh perilaku impulsif antara lain membeli barang tanpa berpikir terlebih dahulu, mengambil keputusan penting tanpa berpikir matang, dan bereaksi cepat dan marah terhadap situasi tertentu.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofianti Herina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X