SURATDOKTER.com - Gangguan bipolar tentunya menyulitkan tidak hanya bagi orang yang menderita tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.
Berada di dekat seseorang yang menderita gangguan bipolar, seperti teman, anggota keluarga, atau pasangan, bisa menjadi hal yang sulit.
Di sisi lain, Anda ingin bersikap suportif dan berempati karena Anda tahu mereka tidak bisa disalahkan atas penyakit Anda.
Namun, perilaku yang tidak terduga dan perubahan suasana hati yang ekstrem pada orang yang terkena dampak juga dapat menyebabkan stres.
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya mengalami dua tahap perubahan suasana hati yang ekstrem: mania (keadaan euforia) dan depresi (keadaan terdalam).
Jika tidak ditangani dengan baik, gangguan ini dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan penderita dan orang yang dicintainya.
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Atelophobia, Gejala dan Penyebabnya
Gangguan ini disebabkan oleh ketidakseimbangan senyawa di otak, yang juga dipengaruhi oleh riwayat trauma masa kecil, genetika, gaya hidup, dan kesehatan secara umum.
Gangguan bipolar seringkali sulit disembuhkan sepenuhnya.
Namun, dengan pengobatan yang optimal, gejala orang yang terkena dampak dapat dikontrol secara signifikan, memungkinkan mereka berfungsi dengan baik tanpa batasan besar dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Episode Bipolar
Ada dua episode yang mungkin dialami oleh penderita gangguan bipolar. Yang pertama adalah episode manik atau hipomanik.
Selama episode ini, pasien merasa sangat bersemangat dan penuh energi.
Tahap kedua adalah episode depresi, dimana pasien mengalami penurunan mood dan semangat, serta merasa lelah dan tidak berharga.
Artikel Terkait
Mengenal Kepribadian Resiliensi dan Ciri-cirinya
Mengenal Kepribadian Pesimis, Ciri-ciri, dan Cara Mengatasinya
Mengenal Tipe Ke-7 Enneagram: The Enthusiast, Si Ekstrovert yang Tidak Suka Ketinggalan
Bagaimana Seorang Ekstrovert Menjadi Pemimpin yang Baik? Yuk Cari Tahu di Sini!
DISC: Pekerjaan yang Cocok Berdasarkan Tes Kepribadian DISC