Kenapa Seseorang Melakukan Animal Cruelty? Ini Penjelasannya!

Baca Juga: Jeroan Hewan, Memiliki Manfaat Jika Dikonsumsi dengan Benar

Meski begitu, orang dewasa juga sering melakukan kekejaman terhadap hewan. Menurut Human Society, laki-laki berusia di bawah 30 tahun sengaja melakukan animal cruelty.

Sementara itu, kasus animal hoarding cenderung dilakukan oleh perempuan berusia di atas 60 tahun.

Kemudian, pelaku kekerasan rumah tangga juga berpotensi melakukan kekejaman kepada hewan peliharaan.  

Ini didasarkan pada survey, di mana 71% korban kekerasan rumah tangga melaporkan jika hewan peliharaan mereka juga menjadi target kekerasan pelaku.

Penyebab Seseorang Melakukan Animal cruelty

Ada beberapa penyebab yang umum mengapa seseorang melakukan kekejaman terhadap hewan, antara lain:

• Untuk mengintimidasi dan mempengaruhi orang lain. Misalnya membuat rasa takut agar hewan atau orang tersebut patuh atau diam.
• Keuntungan ekonomi, seperti diambil bagian tertentu untuk keperluan komersial.
• Tingkat kepedulian yang rendah terhadap hewan sebagai makhluk hidup.
• Sebagai ritual yang didukung oleh latar belakang budaya.
• Sebagai objek hiburan (umumnya dilakukan oleh remaja).
• Sebagai objek balas dendam terhadap orang atau hewan. Ini dilakukan dengan tujuan menunjukkan kekuasaan atau kendali atas orang atau hewan tersebut.
• Mendapatkan kepuasan dari penderitaan atau rasa sakit hewan.
• Kurangnya pengetahuan terhadap perawatan hewan yang baik dan benar sehingga menimbulkan kelalaian.
• Kurangnya pengendalian emosi sehingga hewan menjadi pelampiasan.
• Kesukaan yang kurang terhadap hewan tertentu, misalnya orang yang membenci kucing.

Sementara itu, banyak hal yang menjadi motivasi anak-anak melakukan kekejaman terhadap hewan.

Misalnya, seperti yang sudah dibahas bahwa anak tersebut melakukannya karena rasa ingin tahu dan meniru apa yang mereka lihat.

Selain itu, karena masalah emosional anak seperti menurunnya rasa empati bisa juga menjadi penyebab animal cruelty.***