• Senin, 22 Desember 2025

Kenali Jenis Tes Kesehatan Mental Untuk Masuk SD, SMP dan SMA

Photo Author
- Minggu, 7 Januari 2024 | 18:23 WIB
Ilustrasi anak dan psikiater  (Pexels.com/markproduction)
Ilustrasi anak dan psikiater (Pexels.com/markproduction)

SURATDOKTER.com - Dewasa ini sering muncul kasus-kasus depresi ringan pada anak-anak dan remaja usia sekolah. Tak jarang usia anak-anak yang harusnya diwarnai dengan kegembiraan dan keceriaan malah berujung pada beban mental.

Dengan tingginya kasus depresi pada usia dini ini, maka pemerintah Korea Selatan mulai mengadakan tes skrining kesehatan mental untuk masuk ke sekolah baik SD, SMP, maupun SMA.

Untuk mengetahui apa jenis-jenis tes kesehatan mental dan apasaja manfaatnya untuk anak-anak. Ada dalam bahasan barikut ini.

Tes Kesehatan Mental

Tes skrining kesehatan mental adalah tes wawancara atau quesioner yang digunakan psikiater dalam mendiagnosis gangguan kejiwaan pada seseorang. Tes ini bisa dilakukan kepada orang dewasa, remaja, bahkan anak-anak.

Gangguan jiwa sesungguhnya bisa disebabkan oleh berbagai fakto yang memicu stres berkepanjangan, misalnya lingkungan yang buruk atau masalah keluarga. Tes kesehatan mental juga bisa membantu terhindar dari berbagai risiko gangguan kejiwaan sejak dini sebab sudah ada antisipasi berdasarkan hasil tes tersebut.

Baca Juga: Apa Benar, Gen Z Paling Melek terhadap Kesehatan Mental?

Jenis-jenis Tes Kesehatan Mental

Seseorang kebanyakan tidak menyadari ketika dirinya sedang mengalami gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu untuk mengetahui dan mengantisipasi gejala penyakit mental semakin jauh, tes kesehatan mental perlu dilakukan. Tes ini membantu psikiater atau psikolog dapat mendiagnosis gangguan yang dialami penderitanya. 

Adapun jenis-jenis tes kesehatan mental yang kerap diaplikasikan ke masyarakat, yaitu :

1. Tes BDI (Beck Depression Inventory)

Tes dengan metode ini yaitu pasien akan diberikan kuesioner berupa duapuluh satu pertanyaan pilihan ganda yang harus dijawab tanpa dikosongi.

2. Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

Pada tes ini peserta diminta untuk memberikan jawaban benar atau salah. Hasil dari jawaban ini akan mendiagnosis mengenai tingkat kecemasan dan depresi seseorang.

3. Tes STEPI (Schizophrenia Test and Early Psychosis Indicator)

Jenis tes ini hampir sama dengan MMPI namun lebih terfokus untuk gangguan jiwa schizophrenia. Dimana ada pertanyaan berjumlah 17 terkait kecenderungan halusinasi dan delusi dalam kehidupan sehari-hari.

4. Skrining Kejiwaan Secara Medis

Tes mental juga dapat dilakukan secara medis. Dalam skrining kesehatan mental ini biasanya dokter menggunakan pemeriksaan radiologi.

5. PHQ-9 (Patient Health Questionaire-9)

Tes ini hampir serupa dengan BDI namun tes ini hanya ada 9 pertanyaan pendek dengan skala 0 ( tidak pernah) hingga 4 (hampir setiap hari).

6. Tes Sehat Kejiwaan

Yaitu tes yang dapat dilakukan menggunakan aplikasi. Tes ini dikembangkan oleh NAPZA Kemenkes RI bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: kemkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X