Menemukan Keseimbangan
Jadwalkan keseimbangan dalam kehidupan sosial, olahraga, dan waktu untuk diri sendiri, termasuk kegiatan santai seperti tidur yang cukup, meditasi, atau memasak.
Mencari Dukungan Sosial
Manfaatkan jaringan dukungan sosial dengan menghubungi teman, keluarga, rekan kerja, atau terapis untuk mendapatkan dukungan, stabilitas, dan kenyamanan. Bergabung dengan kelompok pendukung korban perselingkuhan juga dapat membantu terhubung dengan mereka yang mengalami situasi serupa.
Jadwalkan Durasi untuk Emosi
Tentukan waktu khusus untuk fokus pada pemrosesan emosi, memberikan ruang untuk merenung atau memproses situasi secara terstruktur. Setelah waktu tersebut berakhir, fokuslah pada aspek lain yang membutuhkan perhatian.
Mengatasi trauma akibat perselingkuhan adalah proses yang memerlukan waktu dan usaha. Dengan pengakuan terhadap perasaan, dukungan sosial yang kuat, dan akses kepada bantuan profesional, korban dapat memulai perjalanan pemulihan mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu berbeda, dan pendekatan yang efektif mungkin berbeda-beda untuk setiap kasus. Melalui upaya bersama dan pemahaman mendalam, kita dapat membantu korban perselingkuhan untuk bangkit dari trauma dan membangun kehidupan yang lebih baik.***
Artikel Terkait
Dampak Psikologis dari Perselingkuhan di dalam Pernikahan
Perselingkuhan di Tempat Kerja: Profesi Nakes di Peringkat Tiga Teratas
Perselingkuhan Orangtua Ternyata Bisa Membuat Anak Trauma
Mengapa Pelaku Perselingkuhan Cenderung Melakukan KDRT?
Ancaman Perselingkuhan di Dunia Kesehatan