Dampak Perselingkuhan
Jika perselingkuhan sudah terjadi, maka akan berdampak terhadap kehidupan itu sendiri, terutama dari sisi psikologis. Berikut di antaranya :
1. Rasa Bersalah dan Malu
Terlibat dalam perselingkuhan seringkali memunculkan perasaan bersalah dan malu. Pasangan yang melakukan pengkhianatan mungkin berjuang dengan konflik moral, yang berdampak negatif pada harga diri dan muncul dalam bentuk kecemasan dan depresi.
2. Dampak pada Harga Diri
Kedua belah pihak yang terlibat dapat mengalami penurunan harga diri. Pasangan yang terkhianati mungkin mempertanyakan nilai diri mereka. Sementara itu, individu yang terlibat dalam perselingkuhan mungkin akan merasa bersalah, terutama jika perselingkuhan diketahui.
3. Masalah Kepercayaan
Pasangan yang terkhianati mungkin menemui kesulitan untuk mempercayai lagi, bukan hanya pada pasangan mereka, tetapi juga pada hubungan di masa depan. Membangun kembali kepercayaan memerlukan usaha dan komitmen yang signifikan dari kedua belah pihak.
Gejolak Emosional
Penemuan menunjukkan bahwa perselingkuhan memicu emosi intens seperti kemarahan, pengkhianatan, dan patah hati. Kedua pasangan dapat mengalami gejolak emosional yang bergejolak, dengan fase penolakan, kemarahan, perundingan, dan akhirnya, penerimaan.
Gangguan Komunikasi
Perselingkuhan dapat menyebabkan gangguan dalam komunikasi di dalam pernikahan. Dialog yang jujur dan terbuka menjadi sulit dicapai karena kedua pasangan berjuang dengan emosi mereka. Salah paham dan ketidakpahaman dapat meningkat, semakin membebani hubungan.
Dampak pada Anak-anak
Jika ada anak-anak yang terlibat, dampak psikologis dari perselingkuhan melibatkan mereka juga. Menyaksikan konflik orangtua atau akibat perselingkuhan dapat memiliki konsekuensi berkelanjutan pada kesejahteraan emosional anak dan hubungan mereka di masa depan.
Penanganan
Beberapa orang mungkin mencari terapi untuk mengatasi emosi yang sifatnya kompleks. Sementara yang lain mungkin beralih ke strategi penanganan yang tidak sehat seperti penyalahgunaan zat, yang dapat memperparah situasi. Konseling dan tetapi dibutuhkan dalam hal ini guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Membangun kembali hubungan setelah perselingkuhan memerlukan komitmen, komunikasi, dan seringkali, bantuan profesional. Memahami perasaan mereka yang mengalami situasi tersebut sangat penting guna mencegah dampak psikologis berkepanjangan di kemudian hari.
***
Penulis : Ani Mulyani
Artikel Terkait
Apakah Poliamori Dapat Didefinisikan Selingkuh?
Suami TikTokers Ira Nandha Ketahuan Selingkuh 6x, Apakah Kebiasaan ini Bisa Sembuh? Ini Penjelasan Psikologisnya
Suami selingkuh, Apakah Selalu Salah Orang Ketiga?
10 Alasan yang Membuat Orang Selingkuh dari Pasangan, Waspadai Profesi Berikut Ini!