• Senin, 22 Desember 2025

Apa Kaitan antara Inner Child dengan Kehidupan Pernikahan? Simak Penjelasannya

Photo Author
- Jumat, 29 Desember 2023 | 07:00 WIB
Ilustrasi Anak kecil memandangi ayah dan anak dari kejauhan (Unsplash/Katherine Chase)
Ilustrasi Anak kecil memandangi ayah dan anak dari kejauhan (Unsplash/Katherine Chase)

Ketika mereka merasa bosan, marah, dan juga frustasi terhadap pasangannya, alih-alih berbicara dengan pasangan, mereka justru menghindar. Perilaku semacam ini tentunya hanya akan memperparah keadaan, baik secara fisik, emosional, bahkan finansial.

5. Terputusnya Komunikasi

Komunikasi merupakan sesuatu yang penting dalam membina hubungan pernikahan. Namun, seseorang dengan inner child yang terluka mungkin kesulitan untuk menyatakan kebutuhan mereka, ketakutan, dan kekhawatiran, menghambat upaya yang diperlukan untuk menuju pada perdamaian. Isu-isu masa kecil yang belum terselesaikan dapat menyebabkan kesalahpahaman, dan meningkatkan konflik, hingga terputusnya komunikasi.

6. Perceraian

Lebih dari 50% pasangan berpisah atau bercerai tanpa pernah memahami bagaimana hal itu bisa terjadi. Beberapa orang secara tidak sadar membawa luka masa kecil ke dalam hubungan mereka.

Ketika kedua pasangan membawa inner child mereka yang belum sembuh ke dalam hubungan, maka hal tersebut lama kelamaan menyebabkan stres, sakit hati, hingga perceraian.

Menyembuhkan Inner Child yang Terluka

Menyembuhkan inner child tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Trauma masa kanak-kanak dikaitkan dengan perasaan bahwa Anda tidak bisa bergantung pada orang lain untuk membuat Anda tetap aman dan selalu ada untuk Anda.

Misalnya, jika Anda tumbuh di lingkungan yang penuh kendali, Anda mungkin merasa terjebak pada usia tertentu dan tidak mampu mengambil keputusan sendiri, yang sebenarnya bisa Anda atasi. Terapi, introspeksi diri, dan kesadaran diri dapat menjadi alat yang kuat bagi seseorang untuk memahami luka inner child mereka.

Dengan mengatasi luka yang belum terselesaikan ini, seseorang dapat terhindar dari kerusakan dalam hubungan, membangun hubungan yang lebih sehat, dan merumuskan rencana masa depan yang lebih baik, dan tentunya mencegah perceraian itu sendiri.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sofie

Sumber: TIME, Psychologi Today, Joane Childs

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X