SURATDOKTER.com - Belakangan ini muncul peristiwa gangguan kesehatan mental yang terjadi pada orang dewasa dan lebih banyak ditemui pada remaja dan pelajar. Jenis gangguan mental yang sering dialami yaitu trauma inner child, stress ringan, mental disorder.
Pada masa kanak-kanah tentu diwarnai dengan keceriaan dan kegembiraan. Namun ada juga kejadian masa kecil yang tidak mudah diterima, dilupakan, traumatis, dan menyebabkan kesedihan yang mendalam. Perasaan-perasaan tersebut bisa dibilang melukai inner child. Untuk mengetahui lebih dalam dan bagaimana menanganinya, yuk simak!.
Apa Itu Inner Child ?
Inner child merupakan sifat kekanakan pada seseorang. Setiap orang pasti memiliki inner child. Dewasa maupun remaja dapat memiliki kondisi inner child yang berbeda-beda. Kondisinya tergantung bagaimana pengalaman masa lalu itu diselesaikan secara negatif atau positif.
Penyebab Inner Child Alami Trauma
Inner child yang terluka disebabkan pengalaman tidak mengenakkan di masa lalu akan terus membekas apabila pada masa itu belum ada penyelesaian. Seperti pola asuh orang tua yang terlalu keras, sering mendapatkan kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Serta pengalaman pengalaman buruk yang terus dipendam dalam diri.
Luka-luka pada inner child inilah yang nantinya akan terus dibawa tumbuh sampai dewasa. Adanya rasa sakit yang terus dipendam ini lama-kelamaan menimbulkan rasa tidak nyaman pada seseorang ketika menjalani kehidupan di masa depan dan menyebabkan gangguan mental berupa trauma.
Baca Juga: Inilah Tanda Inner Child Terluka
Bagaimana Cara Mengatasi Trauma pada Inner Child ?
Walaupun sulit untuk dilupakan masalah kesehatan ini tetap harus ditangani sesegera mungkin. Berikut ada beberapa cara alternatif penyembuhan pada gangguan mental trauma ini, yaitu :
1. Memahami Kondisi Inner Child
Langkah mudah untuk memahami inner child yaitu dengan melihat foto-foto diri di masa kanak-kanak. Melihat dan mengingat hal hal menyenangkan di masa lalu akan penting untuk kebahagiaan inner child.
2. Mendengarkan Kata Batin
Dengarkan dan akui bahwa inner child anda memiliki luka, rasakan rasa sakitnya. Pada tahap ini, tanyakan pada diri tentang untuk apa menilai dan menyalahkan diri, bagaimana perasaan anda, dan cara terbaik untuk terus berteman dengan diri. Kemudian tawarkan pada sisi dewasa anda sekarang ini tentang kehidupan yang bahagia, penuh kasih sayang, serta ikhlas hati.
3. Menulis Surat
Menulis surat untuk inner child dari sudut pandang sisi dewasa, dan setelah itu tulislah surat untuk sisi dewasa dari sudut pandang inner child.
4. Bermeditasi
Melakukan meditasi dengan suasana hening sangat baik untuk berkomunikasi pada inner child kita serta bisa mengakses perasaan masa kecil.
5. Membuat Jurnal
Pendekatan lainnya adalah membuat jurnal dari sudut pandang inner child. Hal ini akan memungkinkan inner child untuk mengekspresikan dirinya, daripada memendam emosi di dalam dirinya. Membuat jurnal melalui berbagai media agar dapat melepaskan perasaan inner child.
Baca Juga: Apa Itu Daddy Issues? Ternyata Berdampak pada Kesehatan Mental Anak!
6. Mengasuh Anak atau Bermain dengan Anak-anak
Kegiatan ini sangat bagus untuk mengasah kebutuhan emosional, fisik, serta kebutuhan spiritual kita.
Artikel Terkait
Psikologi Liburan untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Jangan Sepelekan Dukungan Keluarga untuk Penyembuhan Gangguan Kesehatan Mental pada Remaja, Cek 3 Alasan Utamanya
Inilah Tanda Inner Child Terluka