• Senin, 22 Desember 2025

Makin Marak Terjadi, Kasus Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa Alami Kenaikan di 2023 Apa Penyebabnya?

Photo Author
- Sabtu, 16 Desember 2023 | 01:25 WIB
Ilustrasi TKP, Sumber: pexels.com/cottonbrostudio (pexels.com/cottonbrostudio)
Ilustrasi TKP, Sumber: pexels.com/cottonbrostudio (pexels.com/cottonbrostudio)

Baca Juga: Diduga Malapraktik, Pasien RSHS Bandung Meninggal Usai Operasi Gigi Bungsu

Dengan pemahaman yang mendalam dari kedua perspektif ini, diharapkan bahwa langkah-langkah preventif dan pemahaman mendalam mengenai isu ini dapat membantu mengurangi angka bunuh diri di kalangan mahasiswa.

Artikel dari surat dokter ini akan mengeksplorasi beberapa faktor penyebab meningkatnya kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa serta mencari solusi yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut dari sudut pandang study di atas.

1. Tekanan Akademis

Salah satu faktor utama yang dapat menjadi pemicu adalah tekanan akademis yang tinggi.

Tuntutan untuk mencapai prestasi tinggi seringkali membuat mahasiswa merasa tertekan dan cemas, terutama dalam menghadapi ujian, tugas, dan ujian skripsi.

2. Keterbatasan Dukungan Mental

Kurangnya perhatian terhadap kesehatan mental mahasiswa juga dapat menjadi penyebab serius.

Banyak mahasiswa yang merasa kesepian, cemas, atau depresi namun tidak memiliki akses atau pengetahuan untuk mencari bantuan mental.

3. Isolasi Sosial

Perubahan drastis dalam pola sosial, terutama selama pandemi COVID-19, dapat menyebabkan isolasi sosial di kalangan mahasiswa.

Ketidakmampuan untuk menjalin hubungan sosial yang sehat dapat meningkatkan risiko bunuh diri.

4. Tuntutan Ekonomi

Beberapa mahasiswa juga mungkin mengalami beban ekonomi yang berat.

Kesulitan finansial dapat memberikan tekanan tambahan, terutama bagi mereka yang merasa bertanggung jawab untuk membiayai pendidikan mereka sendiri.

Solusi dan Langkah Preventif:

  • Perhatikan Kesehatan Mental:

    • Peningkatan akses dan kesadaran terhadap layanan kesehatan mental di kampus.
    • Kampanye untuk mengurangi stigma terkait dengan masalah kesehatan mental.
  • Dukungan Akademis:

    • Pengembangan program pendampingan akademis.
    • Sistem penilaian yang lebih manusiawi dan mendukung.
  • Sosialisasi dan Integrasi:

    • Mendorong kegiatan sosial dan organisasi mahasiswa.
    • Program integrasi kampus untuk mahasiswa baru.
  • Bantuan Ekonomi:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: WHO, unpar.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB

Terpopuler

X