Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan ADHD dan Autisme, Orang Tua Wajib Tahu!
Penyebab ADHD
Penyebab pasti ADHD belum diketahui hingga saat ini dan masih dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun terdapat beberapa faktor yang mungkin berperan dalam penyebab ADHD baik pada anak maupun dewasa.
Genetik menjadi faktor utama terjadinya ADHD. Hal ini karena gen yang diwarisi orang tua dianggap sebagai faktor pembentuk ADHD. Namun, diperkirakan kondisi ini tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja.
Selain genetik, struktur dan fungsi otak juga ikut berperan. Penelitian menunjukkan seseorang dengan ADHD memiliki ketidakseimbangan neurotransmitter di dalam otaknya.
Selain dua hal diatas, merokok dan minum alkohol selama masa kehamilan, lahir prematur, dan berat bayi lahir rendah juga dapat menjadi faktor yang berperan dalam ADHD.
Baca Juga: Memahami ADHD pada Orang Dewasa, Berikut Gejalanya
Gejala ADHD
Gejala yang ditimbulkan pada anak dan dewasa cukup berbeda. Gejala akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa orang dewasa tetap memiliki gejala utama yang dapat mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
Pada anak-anak dengan ADHD mereka akan cenderung banyak melamun, banyak bicara, sulit menunggu, ceroboh, sering lupa atau kehilangan sesuatu, dan sulit bergaul dengan teman-temannya.
Sedangkan pada dewasa dengan ADHD mereka akan sulit menentukan prioritas, manajemen waktu dan perencanaan yang buruk, mudah frustasi, suasana hati mudah berubah, mudah marah, dan kesulitan mengatasi stress.
Cara Penanganan ADHD
Penanganan ADHD dapat dilakukan menggunakan obat-obatan atau terapi. Namun, kombinasi antara terapi dan obat akan lebih baik.
Beberapa anak tidak memerlukan penggunaan obat-obatan, namun pada sebagian lain obat dapat sangat diperlukan. Obat dapat membantu mengurangi gejala hiperaktif dan impulsif, meningkatkan kemampuan fokus dan koordinasi fisik.
Terapi juga dapat dilakukan dalam pengobatan baik pada anak maupun dewasa. Terapi yang diberikan dapat berupa psikoedukasi, terapi perilaku, pelatihan keterampilan sosial, hingga terapi perilaku kognitif (CBT).
Selain obat dan terapi, diet dan konsumsi suplemen juga dapat menjadi alternatif perawatan ADHD dewasa. Penderita ADHD harus makan makanan sehat dan seimbang. Selain itu dapat konsumsi asam lemak omega-3 dan omega-6.
Namun, perawatan ADHD dengan diet dan konsumsi suplemen harus berada dalam pantauan dokter. Hal ini karena konsumsi suplemen berlebihan dalam jangka panjang dapat berbahaya bagi tubuh. ***
Artikel Terkait
Memahami ADHD pada Anak, Berikut Gejala dan Perawatannya
Memahami ADHD pada Orang Dewasa, Berikut Gejalanya
Begini Cara Menangani Anak ADHD, Orang Tua Wajib Tahu!
Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan ADHD dan Autisme, Orang Tua Wajib Tahu!
Kenali Perbedaan ADHD dan Hiperaktif pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!