Orang dengan gangguan kesehatan mental juga dapat berprestasi, berkreativitas, dan memberi kontribusi pada masyarakat.
Anggapan atau mitos ini ada sebagai hasil dari mengakarnya stigma, prasangka, dan diskriminasi terhadap orang dengan masalah kesehatan mental.
Stigma dapat berasal dari ketidaktahuan atau ketakutan, dan seringkali diperkuat oleh media yang memberikan gambaran yang tidak akurat atau menyesatkan tentang kesehatan mental.
Baca Juga: Kebiasaan yang Bikin Orang Lain Malas Ngobrol dengan Kamu
Mitos 3: Orang dengan gangguan kesehatan mental adalah orang yang berbahaya dan tidak dapat dipercaya.
Fakta: Orang dengan gangguan kesehatan mental tidak lebih cenderung menjadi kekerasan atau tidak dapat dipercaya daripada orang lain.
Menurut penelitian, tidak ada hubungan langsung antara kekerasan dan gangguan kesehatan mental.
Kebanyakan orang dengan gangguan kesehatan mental tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain.
Kebanyakan orang dengan gangguan kesehatan mental dapat hidup secara normal dan damai di masyarakat jika mendapatkan perawatan dan dukungan yang tepat.
Sebaliknya, mereka lebih sering menjadi korban kekerasan daripada pelakunya.
Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kekerasan adalah penggunaan zat kimia tertentu, pengalaman trauma, kemiskinan, dan lingkungan yang tidak aman.
Baca Juga: Waspadai Kekerasan Fisik dan Emosional Pada Anak Dengan Memahami Gejala Berikut Ini
Mitos 4: Anak-anak tidak mengalami gangguan kesehatan mental.
Fakta: Anak-anak juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, ADHD, autisme, atau gangguan bipolar.
Menurut CDC, gangguan kesehatan mental pada anak-anak adalah perubahan serius dalam cara anak-anak belajar, berperilaku, atau mengatur emosi mereka, yang menyebabkan mereka kesulitan dalam menjalani hari.
Gangguan kesehatan mental pada anak-anak dapat memengaruhi perkembangan mereka secara fisik, emosional, sosial, dan akademis.
Pada umumnya, orang dewasa dengan gangguan kesehatan mental sudah menunjukkan gejala sejak masa kanak-kanak, namun terlewat atau diabaikan.
Artikel Terkait
Neuropsikologi dan Burnout: Bagaimana Otak Anda Mempengaruhi Kesehatan Mental?
Belajar Dari Kasus Nenek yang Minta Suntik Mati di Puskesmas, Begini Tanda-tanda Penyakit Mental Pada Lansia
8 Tanda Kamu Berada Dalam Hubungan Kodependensi : Begini Tips Untuk Menjauhinya Demi Kesehatan Mental
Atasi Kecemasan Sosial Dengan Tips Berikut Ini, Supaya Jangan Pernah Malu di Tengah Keramaian!
Inilah Sederet Gangguan Mental yang Dialami Para Orang Tua Saat Bayinya Menjalani Perawatan di Ruang NICU