Bagaimana Cara Mengetahui Kecemasan, Depresi, atau Keduanya
Seperti yang dapat dilihat dari deskripsi gejala, ada beberapa persilangan antara keduanya. Ini berarti bahwa lebih dari satu penyakit atau kondisi dapat muncul pada orang yang sama pada waktu yang bersamaan.
Jeremy Fox, konselor profesional berlisensi dan dokter kesehatan perilaku di Banner Behavioral Health Hospital mengatakan bahwa kecemasan dan depresi dapat terjadi secara berurutan, satu demi satu, atau dapat terjadi bersamaan.
Ini karena neurotransmiter yang sama, termasuk serotonin, dopamin, dan epinefrin, terlibat dalam keduanya.
Namun, untuk memenuhi kriteria diagnostik gangguan kecemasan atau depresi berat, gejalanya harus terus-menerus dan merusak. Untuk gejala kecemasan, harus bertahan selama beberapa bulan, dan untuk depresi beberapa minggu.
Kesamaan dalam perawatan
Dalam hal depresi dan gangguan kecemasan umum, satu kesamaan yang jelas adalah cara menyembuhkannya.
1. Terapi psikologis melibatkan pembicaraan melalui pikiran dan perasaan dengan seorang profesional yang berkualifikasi.
Baca Juga: Peringatan Serius: Heatstroke Sebabkan Cacat Pada Anak 11 Tahun yang Dijemur 3 Jam
Contohnya adalah terapi perilaku kognitif (CBT). CBT bertujuan untuk mengatasi cara pikiran, perasaan, dan perilaku berinteraksi.
2. Obat yang disebut antidepresan digunakan untuk kedua kondisi tersebut dan efektif untuk banyak orang, yaitu inhibitor reuptake serotonin selektif. Tetapi ada banyak hal lain yang mungkin dicoba oleh dokter.
Perawatan kesehatan mental seringkali melibatkan kombinasi terapi psikologis dan obat-obatan.
Ini akan disesuaikan dengan individu dan situasi mereka. Dokter juga dapat melihat untuk mengatasi masalah gaya hidup sebagai bagian dari pengobatan, jika menurut mereka hal ini dapat menyebabkan depresi atau kecemasan.
Sehingga perlu diketahui bahwa gangguan kecemasan dan depresi adalah kondisi yang berbeda. Tetapi orang dapat melihat mengapa mereka sering disebutkan bersama.
Keduanya memiliki gejala yang tumpang tindih, dapat terjadi bersamaan dan memiliki perawatan yang serupa.***
Artikel Terkait
Lansia di Asia Kesepian dan Depresi Hingga Menyentuh Angka 16 Persen, Jangan Sepelekan Orang Tua
Asap Rokok Akibatkan Depresi bagi Perokok Pasif, Bagaimana Bisa?
7 Dampak Kurang Bersosialisasi Dengan Orang Lain Memicu Depresi
Kasus Bully Merajalela! Siswi di Cimahi Bunuh Diri Karena Depresi di Bully 3 Tahun!
Mengenal Mitos dan Fakta Depresi Pada Remaja: Jangan Diremehkan Begitu Saja!