Ruam yang muncul setelah waxing menandakan kulit tidak cocok dengan bahan lilin atau mengalami iritasi berat. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi infeksi.
Baca Juga: Hati-Hati! Banyak Orang Tak Tahu Kalau Waxing Bisa Picu Ingrown Hair — Ini Penjelasan Lengkapnya
2. Kondisi yang Membuat Waxing Tidak Boleh Dilakukan
Ada beberapa keadaan di mana waxing perlu dihindari seluruhnya, bukan hanya ditunda.
• Kulit sedang luka, terkelupas, atau ada sayatan
Tarikan waxing dapat memperparah luka dan memperlambat penyembuhan.
• Sedang terjadi infeksi jamur atau bakteri
Waxing pada area infeksi bisa memperluas penyebaran kuman dan membuat kondisi semakin parah.
• Menggunakan produk retinol atau exfoliator kuat
Retinoid membuat kulit lebih tipis. Lilin waxing bisa menyebabkan kulit terangkat dan meninggalkan luka.
• Sedang menjalani perawatan laser atau chemical peeling
Kombinasi ini membuat kulit sangat sensitif. Waxing hanya boleh dilakukan setelah mendapat izin dokter.
3. Kapan Kondisi Setelah Waxing Berbahaya?
Sebagian besar reaksi setelah waxing bersifat ringan. Namun, beberapa gejala berikut perlu mendapat perhatian khusus karena bisa mengarah pada infeksi yang lebih serius:
• Benjolan bernanah yang semakin membesar
Artikel Terkait
Keuntungan dan Bahaya Waxing untuk Perawatan Kulit
Pengalaman Menggunakan Sugar Waxing Untuk Mencabut Semua Jenis Bulu
Harap Waspada! Copycat Suicide Penyakit Bunuh Diri Menular yang Bisa Terjadi Kepada Siapapun, tanpa Pandang Bulu!
Sugar Waxing Sendiri Di Rumah dengan Aman dan Nyaman? Siapa Takut!
Lebih Kotor dari Bulu Anjing? Fakta Mengejutkan di Balik Janggut Pria yang Jarang Diketahui,