penyakit

Stress-Induced Pruritus: Mengapa Stres Bisa Memicu Rasa Gatal di Kulit?

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:40 WIB
Stress-Induced Pruritus

SURATDOKTER.com - Ketika stres meningkat, tubuh tidak hanya bereaksi melalui perubahan emosi dan kelelahan mental.

Salah satu respons fisik yang sering muncul adalah rasa gatal yang datang tiba-tiba, meski kulit terlihat normal dan tidak ada infeksi.

Kondisi ini dikenal sebagai stress-induced pruritus, yaitu rasa gatal yang dipicu atau diperburuk oleh stres emosional.

Fenomena ini lebih umum daripada yang dibayangkan. Banyak orang merasa gatal di malam hari saat pikiran penuh, atau merasa kulitnya sensitif saat menghadapi tekanan berat. Artikel ini menjelaskan bagaimana stres bisa memicu sensasi gatal.

Baca Juga: Pantat Gatal Malam Hari, Benarkah Itu Tanda Cacingan?

Apa Itu Stress-Induced Pruritus?

Stress-induced pruritus adalah rasa gatal pada kulit yang muncul sebagai respons terhadap stres psikologis, bukan karena alergi, infeksi, atau gigitan serangga.

Gatal dapat muncul di bagian tubuh mana pun, seperti lengan, punggung, kulit kepala, dada, atau kaki.

Pada beberapa orang, gatal ini berlangsung singkat. Namun pada kondisi stres kronis, gatal dapat muncul berulang dan terasa makin intens.

Bagaimana Stres Menyebabkan Gatal?

1. Aktivasi Sistem Saraf Kulit

Kulit memiliki jaringan saraf yang sensitif. Ketika stres muncul, sinyal saraf menjadi lebih aktif sehingga sensasi gatal lebih mudah terbentuk.

2. Lonjakan Hormon Stres (Kortisol dan Adrenalin)

Kortisol yang tinggi dapat:

  • Mengganggu sawar kulit
  • Membuat kulit lebih kering
  • Menurunkan kemampuan kulit menahan iritasi

Hasilnya, kulit yang kering dan sensitif akan memicu sensasi gatal.

3. Inflamasi pada Kulit

Stres meningkatkan zat kimia inflamasi seperti sitokin. Kondisi ini membuat kulit lebih mudah meradang, sehingga timbul rasa gatal atau perih.

4. Siklus Gatal–Garis–Gatal (Itch-Scratch Cycle)

Ketika gatal, seseorang cenderung menggaruk. Garukan mengiritasi saraf kulit, sehingga otak menerima sinyal gatal lebih kuat. Siklus ini menyebabkan rasa gatal sulit berhenti.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Menggosok Mata Saat Gatal, Ini Cara Aman Mengatasinya

Halaman:

Tags

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB