Apakah Cacar Ular Menular?
Cacar ular tidak menular menjadi cacar ular, tetapi cairan dari ruam dapat menularkan cacar air kepada orang yang belum pernah terkena atau belum mendapat vaksin.
Karena itu, ruam harus ditutup dan kontak kulit langsung harus dihindari.
Baca Juga: Penderita Campak atau Cacar Air Dilarang Mandi, Mitos atau Fakta?
Jika dibiarkan tanpa perawatan, cacar ular dapat menyebabkan:
- Nyeri saraf kronis (paling sering)
- Infeksi bakteri pada vesikel
- Gangguan penglihatan jika muncul di area mata
- Kelumpuhan saraf wajah jika menyerang area telinga atau pipi
Diagnosis dan terapi cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi.
Cara Mengatasi Cacar Ular
Penanganan harus dilakukan sesegera mungkin. Langkah yang disarankan antara lain:
- Obat antivirus (acyclovir, valacyclovir) untuk menghentikan perkembangan virus
- Obat pereda nyeri saraf seperti gabapentin jika diperlukan
- Kompres lembut untuk mengurangi peradangan
- Menjaga ruam tetap bersih dan kering
- Hindari menggaruk agar tidak terjadi infeksi sekunder
Antivirus paling efektif jika diberikan maksimal 72 jam setelah ruam muncul.
Bisakah Dicegah?
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksin zoster, terutama untuk orang di atas 50 tahun atau yang memiliki penyakit kronis tertentu. Vaksin tidak menghilangkan risiko sepenuhnya, tetapi mengurangi peluang terkena dan memperingan gejala.
Baca Juga: Keloid: Ketika Jaringan Parut Tumbuh Berlebihan dan Cara Mengatasinya
Cacar ular adalah kondisi menyakitkan yang disebabkan reaktivasi virus cacar air. Penyakit ini sering keliru dianggap alergi, padahal melibatkan saraf dan dapat menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani.
Mengenali gejala sejak awal, mencari bantuan medis, dan menjaga daya tahan tubuh adalah langkah penting untuk mencegah keparahan penyakit ini.***