SURATDOKTER.com - Asfiksia mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun kondisi ini bisa sangat berbahaya jika tidak segera dikenali dan ditangani.
Asfiksia adalah keadaan di mana tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen untuk menjalankan fungsi normal, sehingga dapat mengganggu kerja organ, merusak jaringan otak, hingga menyebabkan kematian.
Asfiksia dapat terjadi secara mendadak dan dalam berbagai situasi, mulai dari kecelakaan hingga akibat tindakan yang disengaja, seperti tren “blackout challenge” yang belakangan ramai dibicarakan.
Agar lebih waspada, penting untuk memahami apa saja tanda-tanda asfiksia, penyebab yang mendasarinya, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menanganinya.
Baca Juga: Trend Tiktok Blackout Chalange Memakan Korban Bocah Usia 12 Tahun
Gejala Asfiksia yang Perlu Diwaspadai
Asfiksia bukan kondisi yang muncul secara tiba-tiba tanpa gejala. Tubuh biasanya memberikan sejumlah sinyal peringatan yang menunjukkan adanya gangguan pada aliran oksigen.
Gejala-gejala tersebut dapat bervariasi, tergantung seberapa parah dan cepat terjadinya kekurangan oksigen. Berikut beberapa gejala umum yang sering muncul:
-
Napas terengah-engah atau sesak
-
Warna kulit membiru, terutama di bibir, jari, atau wajah (sianosis)
-
Pusing atau kehilangan keseimbangan
-
Kehilangan kesadaran secara mendadak
-
Kejang-kejang
-
Detak jantung melambat
-
Keringat dingin dan tubuh terasa lemah