Di antaranya adalah faktor genetik, usia, jenis kelamin, dan faktor lingkungan.
Baca Juga: Memilukan! Pita Suara Remaja 15 Tahun di AS Lumpuh Usai Terinfeksi Covid-19
1. Genetika
Sekitar 10% penderita ALS memiliki gen risiko yang diturunkan dari anggota keluarga. Kondisi ini disebut ALS turunan. Pada sebagian besar penderita ALS turunan, anak-anak mereka memiliki peluang 50% untuk mewarisi gen tersebut.
2. Usia
Risiko ALS meningkat seiring bertambahnya usia, terutama antara usia 60 dan 75 tahun.
3. Jenis Kelamin
Sebelum usia 65 tahun, lebih banyak pria yang mengidap ALS dibandingkan wanita. Namun, perbedaan ini menghilang setelah usia 70 tahun.
4. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko ALS meliputi merokok, paparan racun lingkungan, dan dinas militer.
Bukti menunjukkan bahwa merokok merupakan faktor risiko lingkungan untuk ALS, terutama pada wanita setelah menopause.
Paparan timbal atau zat beracun lainnya juga telah dikaitkan dengan ALS, meskipun tidak ada zat kimia tertentu yang secara konsisten terkait dengan penyakit ini.
Baca Juga: Mengapa Kekurangan Kalium Bisa Membuat Badan Lumpuh?
Selain itu, orang yang pernah bertugas di militer juga memiliki risiko lebih tinggi terkena ALS, kemungkinan disebabkan oleh paparan logam, bahan kimia, atau cedera traumatis selama bertugas.
Meski hingga kini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, kesadaran dan pengetahuan tentang ALS dapat membantu kita lebih memahami serta mendukung para penderita dan keluarga mereka dalam menghadapi cobaan yang luar biasa ini.
Penelitian terus berlanjut, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi para penderita ALS tetap ada.
***