Baca Juga: Anemia pada Ibu Hamil, Seperti Apa Gejala dan Bagaimana Cara Mengatasinya? Jangan Anggap Sepele
Selain dikarenakan oleh genetik, anemia aplastik juga dapat disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan yang pernah dialami oleh penderita.
Berikut beberapa gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan anemia aplastik:
- Adanya riwayat infeksi virus hepatitis, HIV, cytomegalovirus, dan yang lainnya
- Pernah mengalami pengobatan radioterapi atau kemoterapi
- Sering terpapar bahan-bahan kimia berbahaya, seperti pestisida, benzena, dan yang lainnya
- Kehamilan. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh saat hamil dapat menyerang tulang belakang
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan juga obat rhematoid artrhitis.
Ada beberapa kasus yang bersifat idiopatik atau yang tidak dokter ketahui penyebabnya.
Gejala Anemia Aplastik
Gejala anemia aplastik berbeda-beda setiap penderitanya.
Sel darah merah berfungsi sebagai pembawa oksigen yang akan dialirkan keseluruh tubuh.
Sedangkan sel darah putih berfungsi mencegah terjadinya infeksi pada tubuh dan juga mencegah terjadinya perdarahan.
Pada kondisi tersebut, ada beberapa gejala yang dapat ditimbulkan. Berikut gejala-gejala anemia aplastik yang muncul:
- Lemas
- Mudah merasa ngantuk
- Mudah lelah
- Pucat
- Pusing
- Sesak nafas
- Nyeri dada
- Jantung berdebar-debar
- Demam
- Mudah memar
- Mudah terinfeksi
- Munculnya perdarahan
Baca Juga: Mandi Terlalu Sering? Ahli Ingatkan Bahayanya yang Jarang Diketahui, Yuk Simak Pembahasannya
Pengobatan Anemia Aplastik
Ada beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan pada kasus anemia aplastik. Pada kondisi ringan pengobatan belum terlalu penting dilakukan.
Sedangkan pada kondisi berat, ada beberapa cara pengobatan yang perlu dilakukan oleh penderita.
Baik untuk mempertahankan sel darah merah ataupun untuk memperbaiki sumsum tulang belakang.
Berikut beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan:
1. Transfusi Darah
Transfusi darah dilakukan bertujuan untuk mempertahankan sel darah yang cukup sehingga tubuh tetap terjaga kesehatannya,
Selain mempertahankan sel darah, transfusi juga berfungsi sebagai mencegah perdarahan dan juga mengurangi gejala dengan cara memberi penderita sel darah merah yang tidak dapat diproduksi oleh penderita anemia aplastik.