SURATDOKTER.com - Saat tengah menderita cacar air, pernahkah kamu dilarang untuk mandi?
Hal ini dilakukan agar gejala tidak semakin parah sehingga penderita dianjurkan untuk menjauhkan kulit dari air.
Cacar air atau varisela adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.
Cacar air menimbulkan ruam di kulit, sehingga penderitanya sering tidak diperbolehkan mandi.
Baca Juga: Keramas Saat Haid Bisa Sebabkan Penyakit, Mitos atau Fakta?
Larangan bagi penderita cacar air untuk tidak mandi melekat begitu lama di masyarakat dan sampai saat ini masih banyak yang menerapkannya.
Lantas, apakah larangan tersebut benar atau hanya mitos saja?
Gejala Cacar Air yang Perlu Diwaspadai
Saat kamu menderita cacar air, permukaan kulit pada wajah, badan, tangan, dan kaki akan dipenuhi dengan bintik-bintik merah yang menimbulkan rasa gatal.
Karena adanya lenting ini, muncul anggapan bahwa pengidap perlu berhati-hati agar lenting tidak pecah, tergores, atau bahkan terluka guna mencegah penularan cacar air.
Maka dari itu, sebisa mungkin kamu tidak menyentuh, menggaruk, atau bahkan mandi untuk membersihkan lenting akibat cacar air.
Memang benar, lenting cacar yang gatal alangkah baiknya tidak digaruk maupun disentuh terlalu keras.
Sebab bila pecah, cairan lenting yang berisi virus cacar air dapat menyebar ke udara atau terpapar langsung ke orang yang belum pernah terinfeksi.
Menggaruk atau menggosok lenting terlalu keras juga dapat menyebabkan luka terbuka. Ini bisa menjadi pintu masuknya infeksi bakteri sekunder atau patogen lainnya.
Infeksi bakteri sekunder pada ruam kulit cacar berupa impetigo yang ditandai dengan nanah sampai selulitis yaitu infeksi hingga lapisan lemak di bawah kulit.