• Senin, 22 Desember 2025

Misophonia: Respons Emosional Berlebih Terhadap Suara Tertentu

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 21:07 WIB
Misophonia
Misophonia

SURATDOKTER.com - Sebagian orang merasa terganggu ketika mendengar suara tertentu, tetapi pada beberapa individu, reaksi itu muncul jauh lebih intens hingga memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Kondisi ini dikenal sebagai misophonia, yaitu respons emosional berlebih terhadap suara yang bagi orang lain tidak begitu mengganggu. Misophonia bukan sekadar rasa tidak suka, tetapi reaksi spontan yang muncul tanpa dikendalikan, seperti kemarahan, panik, dan tekanan emosional.

Baca Juga: Cotard Syndrome: Kondisi Neuropsikiatri yang Membuat Penderita Merasa Telah Meninggal

Apa Itu Misophonia?

Misophonia merupakan kondisi ketika otak merespons suara tertentu—yang disebut trigger sound—seolah-olah suara tersebut ancaman. Respon yang muncul dapat berupa ketegangan otot, peningkatan detak jantung, hingga dorongan untuk menjauh dari sumber suara. Suara yang memicu reaksi biasanya bersifat repetitif dan berfrekuensi rendah.

Contoh suara yang sering menjadi pemicu:

  • bunyi mengetuk
  • suara mengunyah
  • suara napas
  • klik pena
  • suara mengetik
  • gesekan kain

Suara pemicu berbeda pada tiap orang, tetapi pola reaksi emosinya relatif sama: tegang, marah, cemas, atau ingin langsung menghentikan suara tersebut.

Gejala Misophonia

Orang dengan misophonia biasanya menunjukkan beberapa tanda berikut:

1. Emosi meningkat tiba-tiba

Muncul rasa jengkel, kesal, cemas, atau marah saat mendengar suara tertentu, meski suara itu pelan.

2. Reaksi fisik yang tidak terkendali

Beberapa orang merasakan dada sesak, jantung berdebar, rahang mengencang, atau tubuh refleks menegang.

3. Dorongan untuk menghindar

Penderita merasa ingin menjauh dari ruangan atau mematikan sumber suara dengan cepat.

4. Gangguan aktivitas sosial

Interaksi bisa terganggu. Contohnya, tidak nyaman makan bersama orang lain karena suara kunyahan menjadi pemicu.

Baca Juga: Kuru Disease: Gangguan Neurodegeneratif Langka yang Dikenal di Papua Nugini

Penyebab Misophonia

Para peneliti belum menemukan penyebab pasti, namun beberapa teori medis menjelaskan hal berikut:

1. Hiperrespons pada sistem limbik

Bagian otak yang mengatur emosi memberi respons berlebihan terhadap suara tertentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Mayo Clinic, American Pregnancy Association

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X