• Senin, 22 Desember 2025

Aquagenic Urticaria: Reaksi Alergi yang Terjadi Saat Kulit Bersentuhan dengan Air

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 16:18 WIB
Aquagenic Urticaria
Aquagenic Urticaria

Tes darah atau biopsi kulit biasanya tidak dibutuhkan kecuali untuk menyingkirkan penyakit lain yang menyerupai urtikaria.

Pilihan Penanganan dan Pengelolaan

Karena penyebab pastinya belum diketahui, pengobatan difokuskan pada mengurangi reaksi kulit. Beberapa metode yang sering digunakan antara lain:

1. Antihistamin

Obat ini membantu menekan pelepasan histamin sehingga reaksi bentol dan gatal tidak terlalu kuat.

2. Krim Pelindung Kulit

Krim berbahan petroleum jelly atau barrier cream dapat membentuk lapisan pelindung antara air dan kulit.

3. Fototerapi

Beberapa pasien dilaporkan membaik setelah menjalani terapi cahaya ultraviolet karena membuat kulit lebih tahan terhadap pemicu.

4. Mandi yang Singkat dan Jarang

Bukan berarti tidak boleh mandi sama sekali, tetapi mandi dengan durasi singkat dapat membantu mengurangi intensitas gejala.

5. Konsultasi Rutin dengan Dokter Kulit

Karena kondisi ini langka, pemantauan jangka panjang diperlukan untuk menilai apakah gejalanya membaik atau memburuk.

Bisakah Sembuh?

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan aquagenic urticaria sepenuhnya. Namun, banyak pasien melaporkan bahwa gejala dapat dikelola, bahkan beberapa menjadi lebih ringan seiring waktu.

Baca Juga: Hypertrichosis: Kondisi Pertumbuhan Rambut Berlebihan yang Masih Menjadi Misteri Medis

Aquagenic urticaria adalah kondisi langka yang membuat penderitanya mengalami reaksi alergi setelah terkena air. Meski tidak membahayakan nyawa, kondisi ini membutuhkan penanganan yang tepat agar pasien dapat beraktivitas dengan nyaman.

Dengan pengelolaan yang benar dan pemahaman yang baik, penderita masih dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih terkendali.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: nordpass.com, American College of Allergy, Asthma & Immunology

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X