Tes darah atau biopsi kulit biasanya tidak dibutuhkan kecuali untuk menyingkirkan penyakit lain yang menyerupai urtikaria.
Pilihan Penanganan dan Pengelolaan
Karena penyebab pastinya belum diketahui, pengobatan difokuskan pada mengurangi reaksi kulit. Beberapa metode yang sering digunakan antara lain:
1. Antihistamin
Obat ini membantu menekan pelepasan histamin sehingga reaksi bentol dan gatal tidak terlalu kuat.
2. Krim Pelindung Kulit
Krim berbahan petroleum jelly atau barrier cream dapat membentuk lapisan pelindung antara air dan kulit.
3. Fototerapi
Beberapa pasien dilaporkan membaik setelah menjalani terapi cahaya ultraviolet karena membuat kulit lebih tahan terhadap pemicu.
4. Mandi yang Singkat dan Jarang
Bukan berarti tidak boleh mandi sama sekali, tetapi mandi dengan durasi singkat dapat membantu mengurangi intensitas gejala.
5. Konsultasi Rutin dengan Dokter Kulit
Karena kondisi ini langka, pemantauan jangka panjang diperlukan untuk menilai apakah gejalanya membaik atau memburuk.
Bisakah Sembuh?
Belum ada obat yang dapat menyembuhkan aquagenic urticaria sepenuhnya. Namun, banyak pasien melaporkan bahwa gejala dapat dikelola, bahkan beberapa menjadi lebih ringan seiring waktu.
Baca Juga: Hypertrichosis: Kondisi Pertumbuhan Rambut Berlebihan yang Masih Menjadi Misteri Medis
Aquagenic urticaria adalah kondisi langka yang membuat penderitanya mengalami reaksi alergi setelah terkena air. Meski tidak membahayakan nyawa, kondisi ini membutuhkan penanganan yang tepat agar pasien dapat beraktivitas dengan nyaman.
Dengan pengelolaan yang benar dan pemahaman yang baik, penderita masih dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih terkendali.***
Artikel Terkait
Benarkah Berkurangnya Penglihatan Bisa Menjadi Salah Satu Ciri Diabetes?
PUPPP: Ruam Kulit Saat Kehamilan yang Sering Membuat Ibu Tidak Nyaman
Benarkah Diabetes Tipe 1 Tidak Bisa Sembuh dan Harus Pakai Insulin Seumur Hidup?
Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP): Ketika Jaringan Lunak Berubah Menjadi Tulang
Hypertrichosis: Kondisi Pertumbuhan Rambut Berlebihan yang Masih Menjadi Misteri Medis