• Senin, 22 Desember 2025

Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP): Ketika Jaringan Lunak Berubah Menjadi Tulang

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 15:51 WIB
Fibrodysplasia Ossificans Progressiva
Fibrodysplasia Ossificans Progressiva

SURATDOKTER.comFibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP) adalah salah satu penyakit paling langka dan paling mengejutkan dalam dunia medis.

Kondisi ini membuat jaringan lunak—seperti otot, tendon, dan ligamen—berubah menjadi tulang secara perlahan. Perubahan abnormal tersebut menyebabkan tubuh membentuk “kerangka kedua” di luar kerangka normal, sehingga pergerakan semakin terbatas seiring waktu.

Penyakit ini sangat jarang ditemukan, dengan estimasi sekitar 1 dari 1–2 juta orang di seluruh dunia. Karena gejalanya tidak muncul langsung dalam bentuk tulang baru, banyak kasus awal sering disangka sebagai cedera biasa atau penyakit otot ringan.

Baca Juga: 7 Tanda Awal Penyakit Serius yang Sering Dianggap “Capek Biasa

Apa yang Terjadi pada Tubuh Pengidap FOP?

Pada orang dengan FOP, tubuh mengalami kesalahan sinyal pada proses penyembuhan jaringan. Ketika terjadi peradangan atau trauma kecil, tubuh bukannya memulihkan jaringan lunak, tetapi justru membentuk tulang baru di area tersebut. Proses ini dikenal sebagai heterotopic ossification.

Tulang baru tersebut tidak dapat dihilangkan melalui operasi, karena prosedur bedah justru dapat memicu pertumbuhan tulang tambahan yang lebih agresif.

Gejala Awal yang Perlu Dikenali

Gejala FOP sebenarnya dapat diperhatikan sejak bayi. Tanda pertama yang sering ditemukan adalah bentuk jempol kaki yang pendek, bengkok, atau mengarah ke dalam. Meskipun tampak sepele, kelainan bentuk jempol kaki merupakan karakteristik hampir semua pengidap FOP.

Seiring bertambahnya usia, gejala lain mulai muncul:

1. Benjolan Keras Setelah Cedera Ringan

Benjolan yang terlihat meradang ini dapat muncul setelah jatuh, terbentur, atau bahkan setelah suntikan. Dalam beberapa minggu, area tersebut bisa mengeras menjadi tulang.

2. Kekakuan pada Leher dan Bahu

Ossifikasi biasanya dimulai di leher, punggung atas, dan bahu sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya.

3. Penurunan Rentang Gerak

Ketika semakin banyak jaringan berubah menjadi tulang, gerakan tubuh menjadi terbatas. Pengidap kesulitan membungkuk, mengangkat tangan, atau memutar leher.

4. Peradangan Berulang

Sesekali, tubuh mengalami fase pembengkakan yang terasa nyeri. Fase ini dapat memicu pembentukan tulang baru.

Baca Juga: Benarkah Air Lemon Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Fakta Medis yang Jarang Dibahas

Apa Penyebab FOP?

FOP disebabkan oleh mutasi pada gen ACVR1, yaitu gen yang berperan dalam mengatur pertumbuhan tulang dan jaringan. Mutasi ini membuat tubuh “salah membaca” sinyal penyembuhan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X