• Senin, 22 Desember 2025

4 Tanda-tanda yang Langsung Terlihat saat Tubuh Mulai Kebanyakan Makan Daging, dari Bau Mulut hingga Sembelit

Photo Author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 04:55 WIB
Tanda yang langsung terlihat saat tubuh  kebanyakan makan daging
Tanda yang langsung terlihat saat tubuh kebanyakan makan daging

SURATDOKTER.com - Hari-hari setelah Idul Adha sering dipenuhi dengan sajian berbahan dasar daging, mulai dari sate, tongseng, hingga rendang. Meski nikmat dan kaya protein, konsumsi daging secara berlebihan bisa memicu gangguan kesehatan tertentu.

Tubuh memiliki cara tersendiri dalam memberikan sinyal saat beban konsumsi daging mulai melebihi kapasitas yang ideal. Beberapa gejala bahkan bisa langsung dirasakan tak lama setelah pola makan tinggi daging diterapkan.

Berikut ini empat tanda umum yang patut diperhatikan ketika tubuh mulai kewalahan akibat terlalu banyak mengonsumsi daging.

Baca Juga: Banyak Konsumsi Olahan Daging? Ini 4 Makanan yang Bisa Jadi Penetral

1. Bau Mulut yang Meningkat

Salah satu gejala awal yang sering muncul setelah konsumsi daging berlebih adalah napas yang tidak sedap. Hal ini terjadi karena tubuh memecah protein dan lemak dalam jumlah besar yang memicu produksi senyawa bernama keton.

Ketika kadar keton meningkat dalam tubuh, aroma napas pun ikut terpengaruh dan menghasilkan bau yang khas, mirip logam atau aseton. Proses ini dikenal dengan ketosis. Pada dasarnya, ketosis merupakan reaksi alami tubuh saat sumber energi utama (karbohidrat) tergantikan oleh lemak dan protein, namun jika berlebihan, efek sampingnya mulai terasa lewat aroma napas yang menusuk.

2. Berat Badan Bertambah dengan Cepat

Daging merah, seperti sapi dan kambing, memang tinggi protein namun juga mengandung kalori dan lemak yang cukup besar. Saat dikonsumsi tanpa keseimbangan gizi dan aktivitas fisik yang memadai, kelebihan kalori tersebut mudah sekali disimpan sebagai lemak tubuh.

Jika ini terjadi dalam waktu lama, maka berat badan akan naik secara perlahan namun pasti. Konsumsi daging berlebihan juga sering tidak disertai dengan cukup asupan sayur dan buah, sehingga pola makan menjadi tidak seimbang dan berdampak pada sistem metabolisme.

3. Sulit Buang Air Besar

Gejala lain yang sering muncul adalah terganggunya sistem pencernaan. Daging, terutama daging merah, tidak mengandung serat yang cukup untuk membantu pergerakan usus. Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar dan terus-menerus, sementara asupan serat dari sayur, buah, atau biji-bijian sangat minim, maka saluran pencernaan akan bekerja lebih lambat.

Dampaknya bisa berupa sembelit, perut kembung, bahkan buang air besar yang disertai darah akibat mengejan terlalu keras. Ketidakseimbangan antara protein hewani dan serat inilah yang membuat kerja usus menjadi lebih berat.

4. Tubuh Lebih Sering Berkeringat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Cleveland Clinic, Kemenkes RI, Mayo Clinic, Riset Tim Suratdokter, Promedia, Harvard Health

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X