Mengenal Apa Itu Hematoma Atau Lebam: Gejala Hingga Penanganannya

Penyebab Lain yang Perlu Diwaspadai

Selain benturan fisik, hematoma juga dapat disebabkan oleh gangguan medis tertentu. Orang dengan masalah pembekuan darah, seperti hemofilia, lebih mudah mengalami perdarahan internal meskipun hanya terkena tekanan ringan.

Baca Juga: Mata Elon Musk Lebam, Diduga Karena Memakai Narkoba

Jika Anda menggunakan obat pengencer darah , hal itu bisa meninbulkan risiko terbentuknya hematoma.

Namun beberapa kasus hematoma terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Jika ini terjadi secara berulang, ada baiknya segera mendiskusikan hal tersebut pada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penanganan dan Perawatan

Mayoritas kasus hematoma ringan tidak memerlukan perawatan khusus dan dapat sembuh sendiri. Namun, ada beberapa langkah yang bisa membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi ketidaknyamanan:

1. Kompres dingin pada area yang memar selama 15–20 menit beberapa kali sehari di hari pertama. Ini membantu memperkecil pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan.
2. Mengangkat bagian tubuh yang terkena jika memungkinkan, untuk mengurangi aliran darah ke area tersebut.
3. Menghindari aktivitas berat yang bisa memperparah kondisi.
4. Mengonsumsi obat pereda nyeri, jika diperlukan, seperti parasetamol. Namun, hindari aspirin atau ibuprofen karena bisa memperparah pendarahan.

Jika hematoma malah memjadi tambah besar, disertai nyeri, atau disertai gejala lain seperti mati rasa, gangguan penglihatan, atau pusing, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

Hematoma di dalam tubuh, terutama di otak atau organ dalam, bisa membahayakan jiwa jika tidak ditangani dengan tepat.

 Baca Juga: Waspada Infeksi Jamur! Berikut Cara Mencerahkan Area Lipatan Kulit Hitam

Hematoma adalah kondisi umum yang sering dianggap sepele, padahal dalam kasus tertentu bisa menjadi tanda masalah serius.

Memahami gejala dan penyebabnya dapat membantu dalam memberikan penanganan awal yang tepat.

Jika ragu terhadap kondisi lebam yang tidak wajar, pemeriksaan medis tetap menjadi langkah paling aman untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.***