SURATDOKTER.com - Belum lama ini, publik dibuat bertanya-tanya oleh penampilan Elon Musk yang tampak berbeda dari biasanya. Dalam sebuah konferensi pers, pengusaha ternama asal Amerika Serikat itu hadir dengan kondisi mata yang terlihat lebam.
Hal ini memunculkan spekulasi liar di kalangan masyarakat, termasuk dugaan bahwa ia tengah berada di bawah pengaruh zat terlarang. Namun, penjelasan yang diberikan Elon Musk kemudian membantah semua dugaan tersebut.
Elon Musk yang dikenal sebagai pendiri Tesla dan SpaceX, baru saja mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan di pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca Juga: Kisah Driver Ojol yang Dijebak untuk Antar Narkoba, Langsung Lapor BNN
Selama beberapa bulan terakhir, ia dipercaya memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah yang bertugas merampingkan pengeluaran anggaran negara. Meski melepas jabatan tersebut, ia tetap menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintahan Trump sebagai sahabat dan penasihat.
Kehadiran Elon Musk dalam acara pengunduran dirinya justru lebih banyak menarik perhatian karena kondisi fisiknya.
Sorotan utama tertuju pada area di sekitar mata yang tampak membiru, memunculkan dugaan bahwa ia tengah dalam kondisi tidak sehat atau bahkan tengah menghadapi masalah pribadi. Beberapa spekulasi pun mulai muncul di media sosial, termasuk tuduhan penggunaan narkoba.
Menanggapi hal tersebut, Musk memberikan penjelasan yang cukup mengejutkan namun juga mengundang senyum. Ia menyebut bahwa lebam tersebut bukan akibat zat adiktif maupun tindakan kekerasan dari pihak lain, melainkan akibat kejadian lucu bersama anaknya yang masih kecil.
Dalam momen bercanda, ia meminta sang anak untuk berpura-pura memukul wajahnya. Namun pukulan itu justru mengenai wajahnya dengan cukup keras hingga menyebabkan memar di sekitar mata.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa memar pada wajah bisa disebabkan oleh banyak hal, tidak selalu berkaitan dengan hal negatif seperti kekerasan atau penyalahgunaan obat.
Memar atau hematoma sendiri merupakan kondisi ketika pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit pecah akibat benturan, menyebabkan darah merembes dan menimbulkan perubahan warna di kulit. Warna lebam umumnya berubah seiring waktu, mulai dari merah kebiruan, ungu, lalu hijau kekuningan sebelum akhirnya menghilang.
Dalam dunia medis, area sekitar mata memang sangat rentan terhadap memar karena struktur kulitnya yang tipis dan pembuluh darahnya yang cukup rapat. Bahkan benturan ringan pun dapat menimbulkan perubahan warna mencolok di bagian wajah ini.
Baca Juga: Kasus Covid 19 Kembali Meningkat di Thailand dan Singapura, Warga RI Diminta Waspada
Oleh karena itu, diagnosis penyebab memar tidak bisa hanya berdasarkan penampilan luar, tetapi perlu melihat konteks peristiwa dan riwayat yang menyertainya.
Artikel Terkait
Kasus Narkoba Lee Sun Kyun akan Ditutup Pihak Kepolisian
Saipul Jamil Ditemukan di Mobil yang Jadi Sasaran Operasi Polsek Tambora yang Tengah Mendalami Kasus Narkoba
Melacak Jejak Narkoba dalam Tubuh, Mana Cara yang Paling Efektif?
Viral! Siswi SMKN Kendari Kedapatan sedang Pesta Narkoba, Diduga Mengonsumsi Tembakau Gorilla atau Sinte
Kisah Driver Ojol yang Dijebak untuk Antar Narkoba, Langsung Lapor BNN