• Senin, 22 Desember 2025

Mitos Atau Fakta: Benarkah Serangga Kamitetep Dapat Memicu Terjadinya Asma?

Photo Author
- Kamis, 8 Mei 2025 | 14:10 WIB
Benarkah kamitetep memicu terjadinya asma?
Benarkah kamitetep memicu terjadinya asma?

SURATDOKTER.com - Bagi sebagian orang, kehadiran serangga kecil di dalam rumah seringkali hanya dianggap gangguan biasa.

Namun, tidak semua serangga bersifat netral terhadap kesehatan manusia. Salah satunya adalah kamitetep, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Phereoeca uterella.

Serangga mungil ini tampak tidak berbahaya, tapi ada anggapan bahwa kehadirannya bisa berkaitan dengan gangguan pernapasan seperti asma. Apakah anggapan ini benar?

Baca Juga: Lepidopterisme: Kok Bisa Serangga Kamitetep Bikin Kulit Gatal-Gatal? Begini Cara Mengatasinya!

Kenalan Singkat dengan Kamitetep

Kamitetep adalah spesies ngengat rumah tangga yang sering ditemukan menempel di dinding, lemari, atau sudut-sudut gelap dalam rumah. Ia lebih sering dijumpai dalam bentuk kepompong kecil mirip biji labu, yang terbuat dari sutra, tanah, dan bahkan rambut manusia.

Meski tidak menggigit atau menyengat, kamitetep diketahui dapat membawa partikel mikroskopis yang mungkin memengaruhi sistem pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi sensitif seperti asma.

Bukan Penyebab Langsung, Tapi Bisa Memperburuk Gejala

Kamitetep sebenarnya bukan pemicu utama serangan asma. Namun, keberadaannya bisa memperparah gejala pada individu yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap alergen lingkungan.

Serangga ini dapat membawa atau melepaskan zat-zat kecil yang mudah terhirup, seperti partikel debu atau sisa tubuh serangga yang terurai, dan partikel inilah yang dapat merangsang reaksi pernapasan pada penderita asma.

Alergen dari Lingkungan Serangga

Beberapa orang dengan riwayat alergi mungkin bereaksi terhadap zat yang dibawa oleh kamitetep.

Bulu halus atau sisa kepompongnya bisa bercampur dengan udara di dalam ruangan, lalu terhirup tanpa disadari.

Reaksi yang muncul bisa berupa batuk ringan, hidung tersumbat, hingga sesak napas. Jika penderita asma mengalami hal ini, serangan bisa terjadi dalam hitungan menit setelah terpapar.

Kamitetep cenderung berkembang di tempat yang lembap, gelap, dan kurang bersih. Sayangnya, kondisi ini juga ideal bagi jamur, tungau debu, dan partikel lain yang dikenal luas sebagai pemicu umum asma.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Wikipedia, Instagram, Nationalasthma.org.au

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X