• Senin, 22 Desember 2025

Dua Pupil dalam Satu Mata? Berikut Penjelasan Mengenai Fenomena Polycoria

Photo Author
- Minggu, 5 Januari 2025 | 10:19 WIB
Ilustrasi polycoria  ((paireyewear.com))
Ilustrasi polycoria ((paireyewear.com))

Trauma ini dapat memengaruhi struktur iris, menciptakan lubang yang menyerupai pupil. Pada kasus yang jarang, infeksi atau penyakit mata tertentu seperti glaukoma juga dapat memperparah kondisi.

Baca Juga: Bersiap Meninggalkan Kacamata Baca: Ada Obat Tetes Mata untuk Rabun Dekat

Diagnosa polycoria

Dalam proses diagnosa, dokter mata memainkan peran penting dengan memanfaatkan alat-alat canggih seperti slit lamp dan ophthalmoscope.

Pemeriksaan dilakukan secara mendetail untuk mengidentifikasi karakteristik unik pada pupil dan memastikan apakah kondisi tersebut benar-benar polycoria atau kelainan lain seperti pseudopolycoria.

Disamping itu, wawancara mendalam dengan pasien mengenai riwayat kesehatan mata juga membantu mengungkap kemungkinan penyebab, apakah karena faktor genetik, trauma, atau penyakit tertentu.

Diagnosa yang akurat memberikan fondasi untuk menentukan langkah perawatan selanjutnya, yang bisa berupa terapi optik atau, dalam kasus tertentu, intervensi bedah.

Keberhasilan diagnosa polycoria tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kepekaan dokter dalam memahami pengalaman pasien.

Banyak penderita merasa cemas dengan penampilan mata mereka yang tidak biasa, sehingga pendekatan yang empatik sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Mau Mata Sehat? Konsumsi 7 Superfood Ini!

Dengan dukungan yang tepat, pasien dapat merasa lebih percaya diri dalam menghadapi kondisi ini.

Di samping itu, penelitian lebih lanjut tentang polycoria terus dilakukan untuk memberikan solusi yang lebih baik di masa depan, sehingga pengelolaan kondisi ini menjadi lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X