Mengetahui Apa itu Mpox, Penyebab, dan Gejalanya yang Perlu Kamu Waspadai

SURATDOKTER.com - Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Awalnya, Mpox menyebar dari hewan ke manusia, tetapi kini penularannya dapat terjadi antar manusia melalui kontak dekat.

Meskipun gejalanya sering kali ringan dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu, Mpox tetap menjadi perhatian serius karena penyebarannya yang cepat di beberapa wilayah dan potensi komplikasi bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lebih mendalam mengenai gejala, penyebab, dan langkah penanganan Mpox, serta bagaimana mencegah penularannya. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai penyakit ini.

Apa itu Mpox?

Mpox, yang sebelumnya disebut monkeypox (cacar monyet), adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox.

Baca Juga: Tahukan Kamu Negara Kita Punya 4 Jenis Ubi yang Beda Warna, dan Tentunya Beda Juga Manfaatnya!

Penyakit ini awalnya merupakan zoonosis, artinya penularannya terjadi dari hewan ke manusia, tetapi kini juga dapat menyebar antar manusia.

WHO pada 28 November 2022 mengumumkan perubahan nama penyakit ini dari Monkeypox menjadi Mpox.

Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko rasisme dan stigma yang melekat pada nama sebelumnya.

Mpox memiliki beberapa varian yang telah diidentifikasi, termasuk clade Ia, clade Ib, dan clade IIb, yang dapat menyebabkan wabah.

Clade Ia umumnya menyebar melalui zoonosis, sedangkan clade Ib dan IIb terutama ditularkan melalui kontak seksual. Clade Ia dan Ib cenderung menimbulkan gejala klinis yang lebih parah dibandingkan clade II.

Baca Juga: Ini Dia Sederet Manfaat Minyak Zaitun Bagi Kesehatan Kulit!

Gejala Mpox

Gejala Mpox biasanya muncul dalam waktu satu minggu, meskipun dapat mulai muncul antara 1 hingga 21 hari setelah terpapar virus.

Umumnya, gejala ini berlangsung selama 2 hingga 4 minggu, namun pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, durasinya bisa lebih lama.

Beberapa gejala yang umum dari Mpox meliputi demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, nyeri punggung, energi rendah, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam.