SURATDOKTER.com - Dalam beberapa bulan terakhir, kasus kematian akibat difteri mengalami peningkatan 5-10% khususnya kasus anak-anak.
Difteri, penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, kembali menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi, namun tingginya angka kematian menunjukkan bahwa masih banyak orang yang belum mendapatkan vaksinasi yang diperlukan.
Mengapa hal ini bisa terjadi, dan bagaimana cara kita melindungi diri dan orang-orang terdekat? Berikut adalah penjelasannya.
Apa Itu Difteri?
Difteri adalah infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir di hidung dan tenggorokan, dan terkadang kulit.
Gejala difteri meliputi sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar di leher, dan munculnya lapisan tebal berwarna abu-abu pada tenggorokan atau hidung yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Jika tidak segera diobati, toksin yang dihasilkan oleh bakteri dapat merusak jantung, ginjal, dan sistem saraf, serta berpotensi menyebabkan kematian.
Penyebab Meningkatnya Kasus Kematian Akibat Difteri
1. Penurunan Cakupan Vaksinasi
Salah satu faktor utama adalah penurunan cakupan vaksinasi di beberapa daerah.
Kurangnya kesadaran tentang pentingnya vaksinasi dan adanya misinformasi tentang vaksin sering kali menjadi penyebab utama.
2. Mobilitas Penduduk yang Tinggi
Mobilitas penduduk yang tinggi tanpa imunisasi yang memadai dapat mempermudah penyebaran bakteri penyebab difteri.
3. Kondisi Sanitasi yang Buruk
Difteri lebih mudah menyebar di lingkungan dengan kondisi sanitasi yang buruk, di mana bakteri dapat berkembang biak dan menyebar dengan lebih cepat.
4. Keterbatasan Akses ke Layanan Kesehatan
Di beberapa daerah, akses ke layanan kesehatan dan vaksinasi masih terbatas, sehingga banyak orang yang tidak mendapatkan imunisasi yang mereka butuhkan.
Pentingnya Vaksinasi Difteri
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah difteri. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) diberikan dalam beberapa dosis selama masa kanak-kanak, dengan booster tambahan yang diperlukan sepanjang kehidupan seseorang untuk mempertahankan kekebalan.
Artikel Terkait
Mengenal Trombocytopenia Syndrom, Efek Samping Vaksin Covid 19 Astrazanecca
Informasi Vaksin Kanker Serviks, Mulai dari Prosedur hingga Efek Samping
Vaksin HPV dari Usia Remaja Penting Loh, Manfaatnya Dapat Memproteksi 9 Jenis Virus Termasuk Kanker Serviks