Meskipun demikian, beberapa penderita mungkin tidak merasakan gejala atau hanya mengalami gejala ringan.
Jika rasa sakit sangat parah, PAP bisa membuat penderita sulit berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Gejala lainnya meliputi:
- Sensasi dingin di tungkai atau kaki bagian bawah, terutama jika dibandingkan dengan sisi lain.
- Mati rasa atau kelemahan pada kaki.
- Tidak ada nadi atau nadi lemah di tungkai atau kaki.
- Kram yang menyakitkan pada otot pinggul, paha, atau betis setelah aktivitas tertentu, seperti berjalan atau menaiki tangga.
- Kulit mengkilap di kaki.
- Perubahan warna kulit pada kaki.
- Pertumbuhan kuku kaki yang lebih lambat.
- Luka pada jari kaki, kaki, atau tungkai yang tidak sembuh.
- Nyeri saat menggunakan lengan, seperti sakit dan kram saat merajut, menulis, atau melakukan tugas manual lain.
- Disfungsi ereksi.
- Rambut rontok atau pertumbuhan rambut yang lebih lambat di kaki.
Pengobatan Penyakit Arteri Perifer
Pada kondisi yang ringan, biasanya penyakit arteri perifer tidak memerlukan pengobatan. Hal ini dikarenakan aliran darah yang tersumbat masih dapat diperbaiki dengan mengubah gaya hidup.
Namun, dalam beberapa kasus, obat-obatan tertentu dapat diberikan untuk meredakan gejala dan mencegah penyakit semakin parah.
Pemberian obat juga dapat mengurangi risiko komplikasi serius seperti stroke dan serangan jantung.
Obat-obatan ini juga digunakan untuk menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah, serta mencegah terbentuknya gumpalan darah dan memperlebar pembuluh darah.
Namun, dalam kasus yang lebih parah, penyakit arteri perifer dapat diobati dengan menggunakan prosedur angioplasti.
Angioplasti adalah prosedur yang menggunakan kateter untuk menghilangkan plak yang menumpuk dan memperlebar pembuluh darah.
Baca Juga: 10 Penyakit yang bisa Sembuh dengan Daun Kelor, Nomor Terakhir Kondisi Dambaan Kesehatan
Kateter akan dimasukkan melalui nadi dan diarahkan ke pembuluh darah yang tersumbat.
Balon yang terdapat di ujung kateter akan ditiup untuk mendorong plak dari pembuluh darah, sehingga memungkinkan aliran darah yang lebih baik.
Dokter juga dapat memasang stent (cincin atau ring) untuk mencegah pecahnya pembuluh darah.
Selain angioplasti, operasi bypass juga merupakan pilihan lain untuk mengobati penyakit arteri perifer.
Pada operasi bypass, pembuluh darah dari bagian tubuh lain akan digunakan untuk mengalihkan aliran darah.***
Artikel Terkait
Catat! Berikut Beberapa Penyakit yang Tidak Dianjurkan Konsumsi Jahe
Ibu Menjadi Kejam Karena Kondisi Ini. Waspadai Baby Blues Syndrome, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya
Benarkah Stres Saat Hamil Berisiko Sebabkan IQ Rendah Pada Bayi? Berikut Fakta dan Penjelasannya!
10 Penyakit yang bisa Sembuh dengan Daun Kelor, Nomor Terakhir Kondisi Dambaan Kesehatan