- Emboli paru
- Gagal jantung kongestif
- Gangguan ginjal
- Hipoalbuminemia
- Sirosis hati
2. Efusi Pleura Eksudatif
Kondisi ini terjadi akibat peradangan, tumor, cedera paru, atau gangguan pada kelenjar getah bening. Beberapa penyakit yang sering menjadi penyebab efusi pleura eksudatif antara lain:
- Cedera pada dinding dada yang menyebabkan perdarahan
- Infeksi paru, seperti tuberkulosis (TBC)
- Penyakit autoimun
- Penyakit kanker, seperti limfoma, kanker paru-paru, atau kanker payudara
Gejala Efusi pleura
Penderita efusi pleura mungkin tidak mengalami gejala apapun dan kondisi ini sering kali ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan rontgen dada untuk kondisi lain. Anda mungkin mengalami efusi pleura jika mengalami gejala berikut:
- Nyeri dada
- Demam
- Batuk
- Kesulitan bernapas atau napas pendek-pendek
- Kesulitan bernapas normal saat berbaring, yang membaik jika duduk atau berdiri tegak
- Nyeri saat bernapas
Baca Juga: Berbagai Makanan yang Mengandung Vitamin D, Bagus untuk Kesehatan Paru-paru Guna Mencegah Covid-19
Pengobatan Efusi pleura
Pengobatan efusi pleura memiliki tujuan untuk mengeluarkan air atau cairan dari rongga pleura.
Hal ini dapat mencegah penumpukan cairan kembali dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.
Berikut metode pengobatan yang dapat dilakukan:
1. Chest Tube
Pengobatan ini merupaan pemasangan kateter pada rongga pleura melalui sayatan kecil di dada.
Kateter ini dihubungkan dengan alat khusus untuk mengeluarkan cairan dari pleura.
Proses pengeluaran cairan dapat berlangsung beberapa hari, sehingga pasien perlu dirawat di rumah sakit.
2. Thoracentesis
Thoracentesis dilakukan dengan cara menusukkan jarum ke rongga dada untuk mengeluarkan cairan berlebih, meredakan gejala sesak napas dan nyeri dada.
Metode ini umumnya juga digunakan untuk keperluan diagnostik.
3. Pleural Drain
Prosedur ini mirip dengan chest tube, tetapi kateter dipasang untuk jangka panjang sehingga pasien bisa mengeluarkan cairan dari pleura secara mandiri di rumah.
Pleural drain biasanya dipilih jika cairan terus menumpuk meski sudah dikeluarkan.
4. Pleurodesis
Pleurodesis adalah prosedur di mana zat pemicu peradangan, seperti talc atau doxycycline, disuntikkan ke rongga pleura.
Prosedur ini dilakukan setelah cairan di rongga pleura dikeluarkan dan biasanya dipilih jika efusi pleura sering kambuh.
Artikel Terkait
Mengenal Adenovirus, Penyebab Radang Paru-Paru yang Dialami Cipung
Perjalanan Kiki Fatmala Melawan Kanker Paru-paru: Memahami 10 Penyebab Utama yang Harus Diketahui
Berbagai Makanan yang Mengandung Vitamin D, Bagus untuk Kesehatan Paru-paru Guna Mencegah Covid-19
Inilah Ciri-Ciri Paru-Paru Kotor yang Wajib Diketahui!
Kamu Pejuang Flek Wajah? Pastikan Ada 2 Bahan Ini di Skincare Kamu, Hasilnya Sudah Terbukti