Gejala Vertigo
Terdapat beberapa gejala umum yang dapat muncul pada penderita vertigo.
Salah satunya adalah pusing berat yang membuat penderitanya merasa lingkungan sekitarnya berputar dan semakin parah saat menggerakkan kepala.
Selain itu, penderita vertigo juga dapat mengalami gejala lain seperti mual dan muntah, keringat berlebih, gangguan pendengaran, kehilangan keseimbangan, nyeri kepala, gerakan mata tanpa disengaja, dan telinga yang terasa berdengung.
Cara Mengatasi Vertigo
Vertigo adalah suatu kondisi yang dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi dalam beberapa kasus, diperlukan intervensi medis untuk mendapatkan pengobatan atau penanganan yang sesuai dengan penyebabnya.
Jika Anda sering mengalami kondisi ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi munculnya gejala vertigo. Di bawah ini terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan:
- Hindari melakukan gerakan yang tiba-tiba.
- Lakukan gerakan kepala secara perlahan.
- Kenali faktor pemicu vertigo agar dapat menghindarinya.
- Jika vertigo menyerang, segera duduk atau berbaring.
Cara Mengatasi Vertigo Tanpa Menggunakan Obat
Menurut penelitian NHS, mayoritas individu yang mengalami vertigo dapat mengatasinya tanpa obat.
Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Pengobatan dan penanganannya harus disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, seseorang mungkin memerlukan antibiotik jika vertigo disebabkan oleh infeksi.
Antihistamin juga bisa membantu meredakan gejala vertigo. Selain itu, aktivitas fisik yang menguji keseimbangan juga dapat dilakukan.
Belum ada penelitian yang membuktikan hubungan antara vertigo dan asam lambung.
Namun, kecemasan berlebihan terkait kemungkinan naiknya asam lambung dapat menyebabkan kedua kondisi ini muncul bersamaan.
Dampak Vertigo Terhadap Kualitas Istirahat
Vertigo dapat kambuh bahkan saat penderitanya sedang tidur, yang dapat membuatnya terbangun secara tiba-tiba.
Ini sering terjadi pada penderita Meniere's disease dan Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV).
Ketika seseorang terbangun dan mengubah posisi tidur, hal ini dapat memicu kambuhnya BPPV dan masalah telinga bagian dalam.
Tidur dengan posisi miring juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan endolimfe di koklea dan organ vestibular di dalam telinga, yang dapat memicu penyakit Meniere.
Artikel Terkait
Apa itu Vertigo? Seperti Apa Gejalanya, Penyebab, Serta Cara Mengatasinya