• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Gejala Psikosomatis Pada Wanita Lebih Sering Terjadi? Begini Penjelasannya

Photo Author
- Sabtu, 2 Maret 2024 | 20:22 WIB
Gejala Psikosomatis  pada Wanita dapat Sebabkan Depresi (Freepik/freepik)
Gejala Psikosomatis pada Wanita dapat Sebabkan Depresi (Freepik/freepik)

SURATDOKER.com – Gejala psikosomatis merupakan gangguan fisik yang dapat terjadi pada beberapa orang termasuk wanita.

Psikosomatis atau dikenal juga dengan istilah somatic symptom disorder adalah dampak lanjutan dari kecemasan dan keadaan emosional seseorang yang disebabkan oleh depresi.

Lalu, kenapa gejala psikosomatis pada wanita bisa lebih sering terjadi? Dan bagaimana kaitannya? Simak penjelasan yang ada dibawah ini!

Pengertian Psikosomatis

Psikosomatis (somatic symptom disorder) berasal dari kata ’psyche’ yang artinya fisik dan ’soma’ yang berarti badan/tubuh.

Psikosomatis dapat diartikan sebagai keluhan fisik yang terjadi pada tubuh manusia namun belum jelas alasannya dalam medis.

Baca Juga: Mengenal Gangguan Panik dan Cara Mengatasinya

Hal ini terjadi karena dua faktor yaitu keadaan emosional dan pikiran yang memengaruhinya.

Psikosomatis dapat terjadi karena terganggunya mental seseorang, keadaan cemas, stres bahkan hingga depresi. Itulah kenapa, psikosomatis dapat dipengaruhi oleh keadaan emosional seseorang.

Emosional seseorang erat kaitannya dengan hormon endorphin yang dihasilkan oleh pikiran dalam otak. Sebagian besar proses pembuatan hormon endorphin tersebut bergantung pada emosi dan pikiran.

Pikiran yang positif akan menghasilkan suasana hati dan keadaan mental yang stabil. Namun, sebaliknya yang terjadi jika pikiran negatif maka otak dan tubuh akan merespons dengan sesuatu yang negatif pula.

Oleh karena itu, kaitan tersebut dapat dialami oleh wanita dalam keadaan dan waktu tertentu juga.

Kenapa Gejala Psikosomatis Pada Wanita Lebih Sering Terjadi

Psikosomatis dapat terjadi karena faktor psikologis seseorang dalam waktu dan kondisi tertentu.

Seorang ahli bernama Rierdan J, Koff E berasumsi bahwa berat badan, aspek citra tubuh yang berhubungan dengan berat badan, dan depresi pada remaja putri awal atau masa remaja dapat terjadi.

Baca Juga: Nervous Nggak Percaya Diri? Ini Dia 5 Trik Psikologi untuk Mengatasinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X