• Senin, 22 Desember 2025

Anak TikTokers Nadya Shavira atau Bibu Menderita Bronkopneumonia, Waspadai Gejala, Penyebab dan Pengobatannya!

Photo Author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 07:17 WIB
Nadya Shavira dan anaknya yang menderita bronkopneumonia. (Instagram/@nadshavv)
Nadya Shavira dan anaknya yang menderita bronkopneumonia. (Instagram/@nadshavv)

SURATDOKTER.com – TikTokers Nadya Shavira baru-baru ini mengunggah foto bahwa sang anak sedang berada di rumah sakit.

Anak dari Nadya Shavira dan Rifky Mubarok memang sebelumnya divonis mengalami down syndrome semasa lahir.

Keyvano atau sering disebut Bibu ini baru berusia 13 bulan, pada Minggu 18 Februari 2024 Bibu diharuskan untuk dinfus di sebuah Rumah Sakit di Jakarta.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa Bibu mengalami Bronkopneumonia atau radang paru-paru.

Untuk ibu muda seperti Nadya Shavira hal tersebut menyebabkan rasa kekhawatiran yang serius, pasalnya Bibu merupakan anak pertama yang sangat ditunggu-tunggu olehnya dan keluarganya.

Apa itu Bronkopneumonia?

Bronkopneumonia yaitu sejenis pneumonia atau radang paru-paru yang mempengaruhi dua bagian paru-paru, yaitu bronkus dan alveolus.

Baca Juga: Kenapa Bayi Rentan Terserang Influenza? Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya

Cairan tersebut mengganggu fungsi normal paru-paru, menyebabkan berbagai masalah pada pernapasan.

Bronkopneumonia bisa menyebabkan radang pada paru-paru, gejala tergolong dari ringan sampai berat dan menyebabkan batuk, kesulitan bernapas, dan demam.

Gejala Bronkopneumonia

Gejala bronkopneumonia ini sangat bermacam-macam, yaitu:

  • Demam
  • Kesulitan bernapas, seperti sesak,
  • Nyeri dada yang mungkin kelamaan akan memburuk dan menjadi batuk atau dirasakan nyeri pada saat mengambil nafas,
  • Batuk berlendir,
  • Berkeringat terus-menerus,
  • Menggigil,
  • Nyeri kepala,
  • Nyeri pada otot,
  • Batuk darah,
  • Mual dan muntah,
  • Kebingungan/linglung/disorientasi, terutama pada orang dewasa.

Namun, jika terjadi gejala-gejala diatas pada tubuh anak, hal yang harus dilakukan adalah langsung menemui dokter terdekat, karena jika sebagian besar gejala di atas adalah tidak dapat dilihat secara langsung hanya bisa dirasakan oleh penderita.

Penyebab Bronkopneumonia

Secara umum penyebab terjadinya bronkopneumonia adalah infeksi pada paru-paru bakteri. Infeksi tersebut terjadi pada paru-paru virus dan jamur yang dapat menyebabkan paru-paru basah atau pneumonia.

Virus dan jamur tersebut berupa kuman berbahaya yang dapat masuk ke bronkus dan alveolus dan bisa berkembang biak sehingga menyebabkan bronkopneumonia.

Bakteri dan kuman tersebut bisa mudah menular antar orang yang berdekatan, khususnya pada saat terjadi bersin dan batuk.

Oleh karena itu untuk anak kecil sangat rentan bertemu dengan sembarang orang, dan orang tua harus waspada juga ada orang yang bersih atau batuk saat dekat dengan anak.

Hal tersebut bisa saja dianggap enteng dan lumrah di sebagian orang, namun jika terjadi pada bayi atau anak yang tidak memiliki imun tubuh yang kuat, maka hal tersebut akan memperburuk keadaan dan terjadi demikian.

Baca Juga: Kenali Risiko dan Manfaatnya Sebelum Mengonsumsi Obat Ivermectin untuk Menyembuhkan Virus dalam Tubuh

Bukan hanya bakteri, bronkopneumonia juga bisa terjadi karena adanya infeksi virus seperti Covid-19 atau infeksi pada jamur diantaranya Aspergillus fumigatus.

Di bawah ini adalah jumlah faktor yang bisa dijadikan resiko terjadinya bronkopneumonia, yaitu:

  • Usia di bawah 2 tahun dan di atas 65 tahun,
  • Menderita batuk kronis (terjadi terus berulang),
  • Memiliki sistem imun yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS atau gangguan oada autoimun,
  • Bekerja atau sering mengunjung rumah sakit,
  • Menggunakan ventilator dalam waktu yang lama,
  • Baru mengalami operasi,
  • Pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol berlebih,
  • Menderita kondisi medis tertentu, seperti diabetes, penyakit liver, atau gagal jantung.

Pengobatan Bronkopneumonia

Jika masih dalam kasus golongan ringan bronkopneumonia dapat ditangani dengan perawatan mandi di rumah, istirahat yang cukup, memenuhi kebutuhan cairan tubuh, dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk meredakan gejala.

Namun jika memasuki gejala yang cukup parah, dokter dapat menyarakan untuk menjalani prosedur pengobatan tertentu. Berikut ini prosedur pengobatan bronkopneumonia:

  • Pasien diberikan antibiotik, terutama apabila bronkopneumonia terjadi oleh infeksi bakteri.
  • Pemberian obat antivirus jika bronkopneumonia terjadi karenya adanya infeksi virus.
  • Terapi pemberian bantuan oksigen jika terdapat kadar oksigen dalam darah pasien dinyatakan rendah.

Nah, uraian di atas merupakan definisi, gejala, penyebab dan pengobatan dari bronkopneumonia.

Baca Juga: Cara Daftar BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir Beserta Syaratnya

Solusi ringan jika kamu merupakan orang tua yang baru mempunyai anak bayi, harus tetap memperhatikan udara yang bayi hirup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fajar Feb

Sumber: Medical New Today, health

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB

Terpopuler

X