SURATDOKTER.COM - Penyakit stroke merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Meskipun demikian banyak mitos yang kurang tepat terkait stroke.
Penyakit stroke merupakan kondisi berkurangnya kemampuan neurologi fokal yang dapat berlangsung selama 24 jam atau lebih lama dan dapat menyebabkan kematian.
Kondisi tersebut terjadi karena kurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Otak yang kekurangan darah dan oksigen membuat sel-sel di area tersebut mati.
Gejala Stroke
Gelaja stroke dapat dilihat secara langsung ketika terjadi serangan. Gejala yang terjadi dapat bervariasi sesuai dengan bagian otak yang diserang dan tingkat keparahannya.
Setidaknya terdapat beberapa kondisi yang dapat dilihat untuk mengetahui gejala stroke:
1. Salah satu sisi wajah terlihat turun dari bagian yang lain.
2. Ketidakmampuan untuk mengangkat tangan karena telah mati rasa.
3. Ketidakjelasan dalam berbicara atau tidak dapat berbicara sama sekali.
Gejala tersebut dapat terlihat ketika serangan stroke terjadi. Biasanya serangan stroke terjadi tiba-tiba sehingga perlu penanganan cepat setelahnya.
Baca Juga: 7 Mitos yang Salah Tentang Kepribadian Introvert, Kamu Harus Tahu Ini
Mitos dan Fakta tentang Stroke
1. Stroke Hanya Dialami oleh Orang Tua
Tidak dapat dipungkiri bahwa umur merupakan salah satu faktor penyebab stroke. Risiko terkena stroke akan meningkat dua kali lipat ketika seseorang telah mencapai umur 55 tahun.
Namun, perlu dipahami bahwa umur bukanlah satu-satunya faktor.
Masih terdapat banyak faktor penyebab lainnya seperti gaya hidup, jarang olahraga dan sering konsumsi junk food.
Stroke dapat menyerang anak muda jika tidak memperhatikan faktor-faktor tersebut.
2. Gejala Stroke Hilang Maka Tidak Perlu Menemui Dokter
Faktanya meskipun gejala stroke hilang tetap harus menemui dokter untuk mendapat perawatan khusus.
Artikel Terkait
Kasus Penyakit Stroke di Indonesia dalam Angka
Cek Macam-Macam Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko Stroke
Wajib Tahu! Pertolongan Pertama pada Gejala Stroke Ringan
Apakah Penderita Stroke Infarct Bisa Disembuhkan? Ini Terapi yang Bisa Dilakukan
Pengaruh Golongan Darah Terhadap Risiko Stroke, Cek Faktanya!